JABAR EKSPRES – Milisi Houthi di Yaman melaporkan percobaan serangan terhadap Israel pada hari Selasa (31/10). Mereka mengklaim telah meluncurkan sejumlah besar rudal balistik, rudal jelajah, dan pesawat tak berawak ke arah target-target Israel.
Serangan ini dilakukan sebagai tanggapan terhadap apa yang disebut milisi Houthi sebagai “agresi brutal Israel-Amerika” di Gaza. Ini merupakan operasi ketiga yang dilakukan oleh Houthi untuk mendukung Palestina, dan mereka mengancam akan ada serangan lebih lanjut.
Militer Israel mengumumkan bahwa mereka berhasil mencegat sebuah rudal permukaan ke permukaan yang ditembakkan ke arah Israel, serta mencegat ancaman udara lainnya di wilayah itu. Militer Israel tidak mengungkapkan siapa di balik serangan ini, tetapi pejabat senior Departemen Pertahanan AS mengatakan bahwa rudal tersebut diluncurkan dari Yaman.
Para analis menunjukkan bahwa serangan ini menunjukkan kemampuan yang terus berkembang dari milisi Houthi yang didukung Iran. Milisi ini telah menguasai sebagian besar wilayah utara Yaman setelah mengambil alih ibukota Sana’a pada tahun 2014. Dukungan terhadap Palestina dan permusuhan terhadap Israel selalu menjadi pilar narasi Houthi.
Baca Juga: Hamas Bukan ISIS! Berikut Perbedannya yang Perlu Diketahui
Meskipun Houthi berhasil melakukan serangan yang tergagalkan ini, masih belum jelas sejauh mana mereka merupakan ancaman serius bagi Israel. Houthi mengendalikan wilayah yang miskin dan terkoyak oleh perang, sementara militer Israel memiliki sistem pertahanan udara yang canggih dan didukung oleh pemerintah AS.
Meskipun begitu, kehadiran potensi serangan Houthi telah memaksa Israel untuk mengalokasikan sumber daya mereka ke pertahanan di wilayah Israel selatan.
Selain itu, serangan Houthi yang diluncurkan ke Arab Saudi dalam beberapa tahun terakhir juga telah berhasil digagalkan sebagian besar. Namun, serangan udara yang dilakukan oleh koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi di Yaman telah menewaskan ribuan orang.
Secara keseluruhan, serangan Houthi terhadap Israel menunjukkan kehadiran kekuatan baru dalam konflik di Timur Tengah, yang berpotensi mengganggu Israel dan mengalihkan sumber daya mereka. Meskipun kekuatan Houthi masih kalah jauh dibandingkan dengan Israel, tetapi mereka terus berkembang dan menjadi bagian penting dari Poros Perlawanan Iran yang melibatkan kelompok-kelompok bersenjata di wilayah tersebut.
