Menlu Retno Mengutuk Keras Tindakan Israel, Desak PBB Investigasi Tindakan di Tel Aviv

JABAR EKSPRES – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengutuk keras serangan Israel di Jalur Gaza yang telah menyebabkan kematian 7.028 warga Palestina. Pernyataan tersebut disampaikan dalam sidang khusus Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (26/10).

Dalam pertemuan di New York, Retno mengecam dengan tegas kekerasan Israel terhadap warga Palestina, termasuk serangan terhadap rumah sakit dan tempat ibadah di Gaza. Ia menyatakan bahwa tindakan pembunuhan, penculikan, dan hukuman kolektif terhadap warga sipil harus dikutuk karena tidak manusiawi dan melanggar hukum internasional.

Retno juga menyoroti kegagalan Dewan Keamanan PBB dalam mengadopsi resolusi terkait konflik Palestina-Israel. Ia mengusulkan tiga langkah konkret yang harus diambil PBB untuk menunjukkan komitmennya terhadap martabat dan nilai kehidupan manusia.

Baca Juga: Qatar Putuskan Vonis Mati untuk 8 Warga Negara India dalam Kasus Spionase

Pertama, menghentikan agresi guna mencegah korban sipil lebih lanjut. Retno mendesak Majelis Umum PBB untuk menuntut gencatan senjata segera, jangka panjang, dan dihormati sepenuhnya. Ia juga menyerukan pembentukan komisi penyelidikan independen untuk menyelidiki situasi kemanusiaan yang mengerikan ini.

Kedua, menjamin akses kemanusiaan dan perlindungan warga sipil. Retno meminta Majelis Umum dan badan PBB terkait untuk meningkatkan upaya dalam memberikan bantuan kemanusiaan di Gaza. Ia menekankan perlunya bantuan yang segera, tidak terbatas, dan berkelanjutan.

Ketiga, menolak pemindahan paksa warga sipil. Retno menegaskan bahwa tidak ada masyarakat yang boleh dipaksa melakukan tindakan yang bertentangan dengan keinginan mereka. Ia menyerukan penghentian perintah evakuasi warga Palestina di wilayah Gaza Utara, menyebutnya sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.

Baca Juga: Indonesia Desak PBB untuk Selidiki Serangan Israel di Gaza

Sebagai penutup, Retno kembali menekankan perlunya menyelesaikan akar masalah konflik Israel-Palestina dan memulai kembali proses perdamaian untuk mencapai solusi dua negara. Ia mengecam upaya sistematis Israel untuk membuat negosiasi tidak relevan dan menyatakan kesiapannya untuk terus mendukung rakyat Palestina.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan