“Lulusan dari jurusan perkantoran umumnya bekerja di kantor-kantor, baik itu di kantor, pabrik, atau dalam bidang administrasi. Terutama pada studi program seperti manajemen perkantoran, sekarang lebih fokus pada administrasi online, termasuk pengelolaan media sosial seperti TikTok. Misalnya saja, selama program kerja lapangan (PKL) di sebuah perusahaan, seorang mahasiswa berhasil menghasilkan hingga 18 juta rupiah melalui live TikTok, yang kemudian diapresiasi oleh perusahaan,” jelas Ade.
BACA JUGA: Warga Cimahi Ternyata Banyak Bergaji Dibawah UMK, Apa Faktornya?!
Ade menerangkan, salah satu prestasi baru-baru ini di SMKN 3 Cimahi adalah dalam bidang Taekwondo, yang merupakan bagian dari kegiatan ekstrakurikuler di sekolah tersebut.
“Kejuaraan yang diraih, Taekwondo se-kota Cimahi, Bandung, dan Jawa Barat. Adapun lomba pelayanan restoran se kota Cimahi, kejuaraan bidang lomba kulineri kota Cimahi. Lomba kaligrafi kategori 2 tingkat Jawa Barat sebagai juara 1,” terang Ade.
Saat disinggung terkait pembentukan karakter siswa, Koordinator Bimbingan Konseling SMKN 3 Cimahi, Intan Gemah Purwanti mengatakan, dalam program P5 siswa-siswi diajarkan membentuk karakter secara mandiri dengan kegiatan pembelajaran.
Salah satunya dalam memberikan pengajaran di kegiatan ‘gaya hidup berkelanjutan’. Pihak sekolah bekerja sama dengan ‘Save the Children’ dan Sasbotram Cimahi mengadakan kegiatan daur ulang sampah menjadi barang yang bermanfaat.
“Kegiatan gaya hidup berkelanjutan merupakan salah satu program dari P5 di sekolah kita, bekerja sama dengan save the children dan Sasbotram Cimahi kita mengadakan pembinaan dan pengajaran pada siswa serta guru dalam pemanfaatan sampah, terutama sampah anorganik,” terangnya.
Intan menjelaskan, sampah yang didaur ulang tersebut diolah menjadi tas, dimana produk tersebut nantinya dapat dimanfaatkan secara pribadi atau pun dijual sehingga memiliki nilai ekonomis.
“Nantinya tas-tas hasil kreasi siswa-siswi disini kita upayakan untuk dapat dijual. Mungkin nanti juga bisa jadi nilai ekonomis bagi siswa itu sendiri selain memanfaatkan limbah sampah anorganik tersebut,” ucap Intan. (Firman)