JABAR EKSPRES – Dalam era media sosial yang terus berkembang, kita sering kali mendengar istilah “Silent Treatment” atau perlakuan diam dalam bahasa gaul. Silent Treatment adalah ketika seseorang memutuskan untuk tidak berkomunikasi dengan orang lain, baik secara verbal maupun elektronik.
Fenomena ini tidak hanya terjadi dalam hubungan romantis antara pasangan, tetapi juga bisa terjadi dalam hubungan antara orang tua dan anak, teman, atau rekan kerja.
Silent Treatment seringkali terjadi setelah adanya konflik atau pertengkaran yang intens. Seseorang memilih untuk mengabaikan pasangannya dan menolak mengakui keberadaannya melalui segala bentuk komunikasi.
Baca juga : Trend “Empuk Jeru” yang Viral di Sosial Media, Apa Sebenarnya Arti dan Maknanya?
Tindakan ini bisa menjadi bentuk kekerasan emosional terhadap pasangan, membuat orang yang menjadi sasaran merasa tidak berharga dan tidak terlihat.
Alasan dibalik penggunaan Silent Treatment bisa bermacam-macam. Beberapa orang mungkin menggunakan perlakuan diam ini sebagai cara untuk menghindari konflik atau sebagai bentuk hukuman terhadap pasangannya. Namun, penggunaan Silent Treatment ini sebenarnya tidak efektif dalam menyelesaikan konflik.
Malah sebaliknya, tindakan ini dapat memperburuk situasi dan menciptakan emosi negatif seperti kemarahan dan perasaan diabaikan.
Penelitian menunjukkan bahwa pasangan yang sering menggunakan Silent Treatment cenderung melanjutkan perselisihan karena mereka tidak memiliki kesempatan untuk membahas masalah mereka secara terbuka dan jujur. Komunikasi yang jelas dan terbuka adalah kunci utama untuk menjaga hubungan tetap sehat.
Sifat ini walaupun mungkin dianggap sebagai cara untuk menghindari konflik, sebenarnya dapat merusak kesehatan hubungan dan membuat pasangan merasa tidak aman dalam hubungan tersebut.
Baca juga : Cara Menghitung Hari dengan Google Day Since yang Viral di TikTok!
Jadi, penting bagi kita untuk memahami bahwa komunikasi yang sehat dan terbuka adalah pondasi utama dari hubungan yang sukses. Melalui dialog dan pemahaman, kita dapat mengatasi konflik dengan cara yang membangun, bukan dengan mengabaikan pasangan melalui Silent Treatment.
Mari bersama-sama menciptakan hubungan yang sehat, penuh pengertian, dan saling mendukung, di mana komunikasi adalah kuncinya.