JABAR EKSPRES – Pemkab Bandung Barat kembali membahas trencana pembangunan Tol STA 106 di wilayah Kecamatan Cikalongwetan yang sempat tertunda selama 14 tahun.
Diketahui, rencana pembangunan Tol STA 106 pertama kali digagas pada tahun 2009 lalu. Tol tersebut dikenal dengan nama interchange Warung Domba. Namun akibat terkendala investor, pembangunan jalan tol tersebut tak bisa diwujudkan.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) KBB, Asep Wahyu mengatakan, pembangunan jalan Tol STA 106 kembali dilanjutkan. Kali ini, investor yang akan membiayai proyek tersebut dari konsorsium Ciputra.
BACA JUGA:CKotoran Gajah Disulap Jadi Kertas, Kok Bisa? Begini Prosesnya!
“Tahun 2019 pernah kembali dibahas, akan tetapi terkendala dari sisi investor. Sekarang sudah ada investor dari kosorsium Cikutra,” kata Asep di Ngamprah, Minggu (15/10/2023).
Saat ini, proyek tersebut masih berada dalam tahap analisis dampak lingkungan (Amdal) Lalin oleh Kementrian Perhubungan. Mengenai yang lain, kata Asep, seperti proses perizinan sudah ditempuh.
“Untuk Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) sudah keluar. Sementara amdal sudah dimulai,” katanya.
Ia menambahkan, Proyek pembangunan Jalan Tol STA 106 menjadi salah satu prioritas pemerintah untuk meningkatkan konektivitas dan mempercepat perkembangan wilayah tersebut.
“Interchange Warung Domba akan menjadi akses masuk ke kawasan kota modern Bandung Freedom Park,” imbuhnya.
Sementara itu, Pj Bupati Bandung Barat, Arsan Latif mengatakan, keberadaan Interchange Warung Domba diharapkan dapat memberikan keuntungan besar bagi Kabupaten Bandung Barat.
“Efek dominonya bisa mendorong investasi masuk,” kata Arsan Latif.
Harapannya, jalan tol ini dapat mengurangi waktu tempuh berkendara yang hendak ke Bandung. Juga, ini bakal memberikan akses yang lebih baik bagi masyarakat dan pelaku usaha di kedua wilayah tersebut.
“Itu artinya daerah tersebut menjadi lebih hidup, perekonomian masyarakat jadi terdorong meningkat,” tandasnya. (Mg5)
