Polisi Expose Wajah Pimpinan Ponpes di Bogor yang Cabuli Santriwatinya, Ini Modusnya!

JABAR EKSPRES – Satreskrim Polresta Bogor Kota berhasil mengungkap kasus dugaan tindak pidana pencabulan terhadap sejumlah santriwati pada salah satu pondok pesantren (Ponpes) di Kota Bogor.

Dalam kasus ini polisi menahan AM (44) dan MM (39) yang disebut-sebut merupakan kakak beradik. Keduanya juga merupakan pimpinan sekaligus pengurus ponpes yang berlokasi di wilayah Tanah Sareal, Kota Bogor tersebut.

AM dan MM telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Satreskrim Polresta Bogor Kota pada pertengahan Juli lalu.

Mereka hanya bisa tertunduk malu menyesali perbuatannya saat diekspose pihak kepolisian dengan dibariskan bersama pelaku pencabulan 10 anak di Kecamatan Bogor Barat di Mapolresta Bogor Kota pada Jumat, 13 Oktober 2023.

BACA JUGA: Lengkap! Berkas Korupsi Program “Samisade” di Desa Tonjong Dilimpahkan ke Kejari Bogor

Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Rizka Fadilah menjelaskan, dalam aksinya AM dan MM memiliki modus tersendiri untuk berbuat mesum dengan tiga korban yang merupakan santriwatinya.

Modus pertama yang dilakukan AM yakni dengan memeluk korbannya dari belakang hingga menyosor kebagian wajah korban.

Rizka menyebut, AM mencabuli dua orang santriwatinya diwaktu yang berbeda yakni pada Januari 2023 dan pada 2019 silam.

“Modusnya adalah memeluk dari belakang, kemudian berusaha mencium kening, pipi dan pada saat mau mencium bibir, korban (yang tahun 2023) memberontak dan menangis,” katanya saat Konferensi Pers pada Jumat, 13 Oktober 2023.

Gagal menyalurkan hasratnya, AM pun meminta para santriwatinya tersebut untuk tutup mulut dan tidak menceritakan kepada siapapun.

Tak hanya itu, AM juga mengancam korban dengan modus jika korban bercerita maka keberkahan ilmu akan luntur pada mereka.

BACA JUGA: Bawa Sajam hingga Timbulkan Korban Luka, 7 Remaja Diringkus Polresta Bogor

“Dengan modusnya itulah tanda bentuk kasih sayang spesial, dimana pelaku ini sebagai pengurus dan pengelola. Bentuk ekspresi itu apabila diceritakan kepada kawannya maka ilmu yang sudah dipelajari akan hilang atau terhapus. Itu lah upaya-upaya meyakinkan dari para pelaku kepada korban,” papar Rizka.

Sementara MM, memiliki modus lain untuk melakukan mesum kepada santriwatinya dengan serangkaian aksi berkedok gurah suara.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan