JABAR EKSPRES – Produksi pertanian dan pangan di Kota Bandung hingga saat ini masih terdampak musim kemarau. Situasi tersebut pun diperparah dengan adanya fenomena El Nino.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DPKP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar menyebut, terlebih lagi wilayah kota amat bergantung terhadap daerah produses.
Baca Juga: Sebanyak 176 Pejabat Baru Dilantik, Jadi Energi Baru Kemenkumham Jabar
“Otomatis akhirnya terganggu, karena di daerah produsen produksinya menurun sehingga distribusi juga menurun,” sebut Gin Gin kepada wartawan, Jum’at (13/10).
Kendati demikian, dirinya memastikan bahwa persediaan kebutuhan pangan masih aman. Masih dalam angka surplus alias memenuhi kebutuhan Kota Bandung.
“Walaupun berkurang kalau dilihat dari angka ketersediaan pangan di Kota Bandung di banding dengan kebutuhan masih tetap surplus masih tetap berlebih lah,” pastinya.
Dirinya menambahkan, dampak dari musim kemarau ekstrem itu, Kota Bandung tercatat mengalami penurunan angka distribusi produk bahan pangan dari sejumlah daerah.
Baca Juga: Darurat, Dua Pekan Keracunan Masal Terjadi di 3 Kabupaten di Jabar
“Memang secara angka ada penurunan itu dari yang turun sekitar 15 persen distribusi ke Kota Bandung akibat kemarau dan kondisi yang saat ini terjadi,” tambahnya.
“Yang dirasakan sekarang itu beras, jadi selain memang bukan masanya panen raya, cuaca kering juga sangat berpengaruh terhadap produksi, sehingga di beberapa tempat ketersediaannya berkurang otomatis harga pun meningkat,” pungkasnya.(Zar)