Presiden Turki Erdogan: Tidak Akan Ada Perdamaian di Gaza Selama Palestina Belum Merdeka

JABAR EKSPRES – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah menawarkan diri untuk menjadi juru damai dalam krisis Israel-Palestina yang sedang berlangsung.

“Saya ingin menyatakan bahwa Turki siap untuk melakukan mediasi apa saja, termasuk pertukaran tahanan, jika kedua belah pihak memintanya,” ujar Erdogan pada Senin setelah pertemuan Kabinet di ibukota Ankara.

Dia juga mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri dan mengakhiri kekerasan, dengan mengatakan bahwa Turki mengutuk serangan Israel ke wilayah Palestina dan tembakan roket Palestina ke arah warga sipil Israel.

“Penghancuran Gaza melalui serangan udara dan darat, pengeboman masjid, dan kematian anak-anak, wanita, orang tua, dan warga sipil yang tidak berdosa tidak dapat diterima,” tegas Erdogan.

BACA JUGA: Israel Putuskan Pasokan Air dan Listrik Hingga Makanan untuk Gaza, Warga Palestina Dikepung Total!

Dia mengatakan bahwa Turki sedang mempersiapkan untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada warga Gaza, yang menderita akibat pemboman Israel dan kurangnya layanan dasar.

“Kami percaya bahwa tidak akan ada perdamaian di wilayah ini tanpa pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat dengan integritas geografis, di dalam perbatasan 1967, dengan Yerusalem sebagai ibukotanya,” Erdogan menegaskan.

Dia menegaskan kembali dukungan Turki untuk solusi yang adil dan langgeng untuk konflik tersebut, berdasarkan pengakuan negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.

Pada Senin, Erdogan berbicara dengan Presiden Israel Isaac Herzog dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas melalui telepon untuk membahas perkembangan terakhir di wilayah tersebut.

BACA JUGA: Pejabat Palestina Mengutuk “Pembantaian” Israel terhadap 15 Keluarga di Gaza, Sementara Jumlah Korban Tewas Meningkat Menjadi 436 Orang

Seiring dengan meningkatnya konflik antara Israel dan Hamas, Israel telah memberlakukan blokade total terhadap Gaza, memutus pasokan air dan listrik.

Menteri Energi Israel, Israel Katz, mengeluarkan perintah untuk “segera menghentikan aliran air ke Gaza”, menurut juru bicaranya.

“Saya telah memerintahkan pengepungan total terhadap Gaza,” kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant setelah sesi penilaian tentara, menurut situs berita Times of Israel.

“Tidak akan ada listrik, tidak ada makanan, tidak ada bahan bakar, semuanya ditutup (ke Gaza),” tambah Gallant.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan