JABAR EKSPRES – Poret kondisi industri di Kabupaten Sukabumi satu per satu sudah tak bernafas alias tumbang. Terbaru, PT Manito Word terpaksa harus berhenti beroperasi atau gulung tikar.
Kabar PT Manito Word yang berhenti beroperasi itu dibenarkan oleh Wakil ketua I Sektor Industri Padat Karya DPK APINDO Kabupaten Sukabumi, David Dharmadjaja.
Ia mengatakan kepada Jabar Ekspres, bahwa pabrik garmen yang beralamat di Jalan Raya Siliwangi, Desa Benda, Kecamatan Cicurug itu awalnya memiliki 2.800 karyawan. Namun, seiring dengan berjalannya waktu mengalami pengurangan hingga akhirnya harus gulung tikar.
BACA JUGA: Sejarah Kokohnya Tembok Tjieboenar Sukabumi
“Dari info yang kami dapat sudah berhenti. Bahkan asetnya, seperti mobil sudah dilelang,” ungkap David pada Jabar Ekspres, Selasa (10/10/2023).
“Sementara di pabrik tersebut ada sekira 2.800 karyawan (sebelum Covid-19). Ketika pabrik tersebut tutup, ya sudah menjadi nol karyawan,” imbuhnya.
Ia juga mengatakan bahwa penyebab tutupnya pabrik garmen di Sukabumi tersebut, dipengaruhi oleh faktor krisis ekonomi global.
“Untuk penyebab secara internal kami tidak tahu pasti. Namun secara umum, memang industri garment ordernya berkurang secara drastis akibat krisis ekonomi global,” paparnya.
Kemudian, Ia juga menambahkan, bahwa faktor daya saing dengan daerah lain juga jadi pemicu tumbangnya industri itu.
“Tidak mampu bersaing dengan industri garment di wilayah Kabupaten, Kota, Provinsi, atau negara Asia lainnya, yang biaya labor cost lebih rendah dan kompetitif. Selain itu, di Jawa Barat tidak ada kepastian hukum perihal pengupahan,” jelasnya.
BACA JUGA: Kisah Ibu Tiga Anak Tinggal di Rumah Tidak Layak, Camat Cikembar Ungkap Masuk Prioritas Rutilahu
Hal tersebut juga kembali menambah daftar catatan perusahaan atau Industri yang harus berhenti beroperasi di Kabupaten Sukabumi.
Berdasarkan data perkiraan yang dipaparkan oleh DPK APINDO, hingga saat ini ada sekitar 28.000 karyawan yang dirumahkan dari banyaknya perusahaan, terkhusus Industri padat karya yang berada di kabupaten Sukabumi.
“Itu data karyawan tetap yang di phk atau pekerja yang tidak diperpanjang kontrak,” ujar David.
DPK APINDO Kabupaten Sukabumi juga saat ini sedang melakukan survey mengenai kapasitas produksi sebelum covid, dibandingkan dengan kondisi saat ini. (Mg9)