Waduh! Akun FB Bodong Catut Nama Kadisdik Bandung Barat, Tawarkan Perekrutan P3K

JABAR EKSPRES  – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Barat (KBB) Asep Dendih menjadi korban pencatutan nama oleh oknum tak bertanggung jawab untuk menipu melalui media sosial Facebook.

Terduga penipu itu diduga menggunakan modus menawarkan perekrutan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (P3K) di lingkungan Dinas Pendidikan Bandung Barat.

BACA JUGA: Minta Turunnya Hujan, Pemkot Bandung Gelar Salat Istisqa 

“Mangga yang mau ikut daftar pppk inbok sajah,” tulis akun tersebut di beranda Facebooknya.

Saat dikonfirmasi, Asep menegaskan, bahwa akun tersebut bukan miliknya. Akun bodong itu dibuat oleh orang yang tidak bertanggung jawab dengan niat untuk menipu.

“Itu bukan saya, dan saya pastikan itu akun palsu yang dipakai oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” kata Asep di Ngamprah, Senin (9/10/2023).

Ia mengatakan, selain menawarkan lowongan PPPK, akun tersebut juga memakai nama beserta foto dirinya. Hal itu tegas Asep sangat merugikan.

Terlebih, Asep menegaskan, dirinya sama sekali tidak memiliki akun di media sosial Facebook.

“Engga punya akun kaya gitu, apalagi menyangkut P3K. Itu kan sudah ada aturannya, jadi untuk apa saya menawarkan hal semacam itu,” tegas Asep.

“Ini jelas informasi bohong (hoax), soal P3K sudah ada aturannya,” tambahnya.

Karena itu, Asep mengimbau masyarakat Bandung Barat untuk lebih waspada terhadap penipuan dengan menawarkan lowongan pekerjaan, meminta bantuan atau lain yang mencatut nama pejabat KBB.

“Bisa langsung dikonfirmasi jika melihat hal yang tidak wajar. Apalagi mengatasnamakan pemerintah,” imbuhnya.

Diketahui sebelumnya, nama Pj Bupati Bandung Barat Arsan Latief juga sempat dicatut dengan modus yang sama.

Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Bandung Barat mencatat, tahun ini sebanyak 10 pejabat di Bandung Barat namanya dicatut untuk melakukan penipuan.

“Tahun ini ada sekitar 10 pejabat. Yang pasti kita akan sosialisasi dan edukasi terus menerus ke warga. Apalagi di zaman teknologi, harus pintar memilah mana yang benar dan mana yang hoax,” ujar Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik pada Diskominfotik Bandung Barat Taufik Kurnaefhi saat dihubungi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan