Kemarau Terparah dalam Sejarah Depok, Kali Ciliwung Kering!

JABAR EKSPRES – Kemarau panjang sedang terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, salah satunya adalah Kota Depok. Menurut Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat, Rahmat Maros, kemarau di Kota Depok terjadi sejak beberapa bulan lalu, hal tersebut karena terjadi El Nino level moderate, atau terjadi pengurangan pasokan uap air di wilayah Indonesia, namun masih terdapat suplai uap air karena SST perairan Indonesia masih hangat.

El Nino adalah suatu gejala penyimpangan kondisi laut yang ditandai dengan meningkatnya suhu permukaan laut (SPL/SST) di samudera Pasifik sekitar ekuator khususnya di bagian tengah dan timur (sekitar pantai Peru) dan menurunnya suhu permukaan laut di samudera Pasifik sekitar ekuator bagian barat.

BACA JUGA: Dampak Kemarau Panjang Kali Ciliwung Kekeringan, Tinggi Air Hanya 55 CM

Karena lautan dan atmosfer adalah dua sistem yang saling terhubung, maka penyimpangan kondisi laut ini menyebabkan terjadinya penyimpangan pada kondisi atmosfer yang pada akhirnya berakibat pada terjadinya penyimpangan iklim.

Saat El Nino, aliran massa uap air dari Indonesia menuju ke Samudera Pasifik. Intensitas El Nino dibagi menjadi tiga kategori yaitu lemah dengan kisaran indeks 0,5-1, Moderate dengan kisaran indeks 1-2, dan El Nino Kuat dengan kisaran indeks 2-3.

“Kamarau kali ini disebabkan El Nino level moderate,” kata Rahmat Maros, Senin (9/10).

Namun demikian menurutnya berdasarkan prakiraan dari BMKG kemarau akan berakhir hingga November 2023.

“Insyaallah November akan turun hujan,” katanya.

Sementara itu, kemarau kali ini menyebabkan kekeringan di Kali Ciliwung. Bahkan sampai saat ini ketinggian air hanya 55 sentimeter di Pos Pantau Ciliwung Depok.

Menurut Petugas pos pantau air di Depok, Arman kondisi saat ini masih normal. Namun memang diakui ada penyusutan karena kemarau panjang.

“Masih normal ketinggian 55 sentimeter. Ini masih normal ketinggian 55 sentimeter,” katanya.

Penyusutan air di Kali Ciliwung sudah terjadi sejak tiga bulan lalu. Penyusutan terjadi secara bertahap akibat musim kemarau.

BACA JUGA: Mobil Pick Up Terperosok ke Kali Cikumpa, Evakuasi Lebih dari 1 Jam!

“Sejak Juli memang sudah ada penurunan secara bertahap karena masuk musim kemarau,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan