El Nino Diklaim Jadi Penyebab Kenaikan Harga Beras di Kota Bandung

BANDUNG, JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Peternakan Ketahanan Pangan (DPKP) menyebut, penyebab kenaikan harga beras yang saat ini terjadi, ada hubungannya dengan fenomena cuaca ekstrem El Nino.

Hal tersebut diketahui setelah pihak DPKP meninjau salah satu tempat penggilingan beras. Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar menemukan, ketersediaan gabah yang diproduksi telah kosong.

“Memang gabah itu juga sudah kosong. Kalaupun ada, harganya tinggi hampir Rp900 ribu mendekati Rp1 juta. Dimana dulu hanya 400 sampai 500 ribu,” kata Gin Gin kepada wartawan di Bandung, Senin (5/2).

Menurutnya, faktor terbesar adalah El Nino. Lantaran cuaca ekstrem itu amat mempengaruhi pada produksi. Kemudian ada sejumlah cadangan pangan yang terhambat.

BACA JUGA: Harga Beras Naik, Pemkot Bandung Janjikan Gerakan Pangan Murah

“(Jadi) untuk beras memang akhir ini terus naik. Karena secara produksi menurun. Belum masuk ke masa panen, kemudian, El Nino dan cuaca mempengaruhi sisi produksi,” tambahnya.

Sementara itu, menjelang bulan Ramadhan, diirnya mengharapkan, harga beras yang naik dari Harga Eceran Tertinggi (HET) dapat menurun. “Karena sekarang juga dari sisi cadangan mulai digulirkan, mulai dari bantuan pangan beras 10 kilo,” harapnya.

Dirinya merinci, harga beras paling tinggi mencapai Rp.16.000. Sementara harga yang terendah hingga medium, berkisar di angka Rp13.000 sampai Rp14.000. Angka ini lebih tinggi dari harga eceran tertinggi (HET), HET hanya mencapai Rp10.999 hingga Rp13.900.

“Jadi memang kondisi hari ini sedang naik. Mudah-mudahan dengan koordinasi ke pusat menjelang puasa, ada penurunan. Karena sekarang juga dari sisi cadangan mulai digulirkan,” pungkasnya.

“Mulai dari bantuan pangan beras 10 kilogram, sekarang juga menggelontorkan cadangan dari Bulog ke pasar. Operasi pasar,” pungkasnya.

BACA JUGA: PKL Jadi Musabab Kemacetan di Wilayah Gedebage

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan