Israel Diterpa Isu Kegagalan Intelijen dalam Mengupayakan Keamanan Usai Penyerangan Hamas

JABAR EKSPRESIsrael dikejutkan dan dihancurkan oleh serangan besar-besaran oleh kelompok-kelompok perlawanan Palestina yang menembus blokade Gaza dan melancarkan serangan terkoordinasi ke beberapa kota Israel di dekat perbatasan.

Serangan tersebut, yang terjadi setelah peringatan 50 tahun perang Yom Kippur 1973, ketika Israel dikejutkan oleh serangan dari Mesir dan Suriah, mengungkap kegagalan sistem intelijen dan keamanan Israel.

“Ini terlihat sangat mirip dengan apa yang terjadi pada saat itu,” kata pensiunan Jenderal Giora Eiland, mantan kepala Dewan Keamanan Nasional Israel.

“Seperti yang bisa kita lihat, Israel benar-benar terkejut, oleh serangan yang terkoordinasi dengan sangat baik,” katanya dalam sebuah konferensi pers.

BACA JUGA: Ratusan Masyarakat Sipil Israel Tewas dalam Serangan Roket Hamas, PM Netanyahu Langsung Deklarasikan Perang!

Ia akan menyelidiki bagaimana mereka gagal mengantisipasi serangan tersebut, tetapi untuk saat ini, mereka fokus pada pertempuran yang sedang berlangsung.

“Kami akan membicarakannya ketika kami perlu membicarakannya,” katanya dalam sebuah konferensi pers dengan para wartawan.

Israel telah mencoba untuk menenangkan situasi di Gaza dengan menawarkan insentif ekonomi, seperti izin kerja bagi warga Gaza untuk bekerja di Israel atau Tepi Barat, sambil mempertahankan pengepungan yang ketat dan ancaman serangan udara yang terus-menerus.

Namun, Gaza sebagian besar tetap tenang selama satu setengah tahun terakhir, meskipun terjadi peningkatan kekerasan Israel di Tepi Barat.

BACA JUGA: Israel Nyatakan Perang, Masyarakat Palestina di Jalur Gaza Dihimbau Segera Minggat

Hamas, yang telah memerintah Gaza sejak 2007, sebagian besar menahan diri untuk tidak terlibat dalam permusuhan lintas batas, dan menyerahkannya kepada kelompok Jihad Islam yang lebih kecil.

Pemerintahan sayap kanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang selalu membanggakan pencapaian keamanannya dan mengambil sikap garis keras terhadap kelompok-kelompok perlawanan Palestina, termasuk Hamas, terperanjat ketika ratusan pejuang Hamas menerobos pagar keamanan dan menyusup ke kota-kota Israel.

Serangan tersebut mengakibatkan korban jiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi Israel, dengan sekitar 300 warga Israel terbunuh dan lebih dari 1.500 orang terluka dalam satu hari.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan