Turki Lancarkan Serangan Udara Sebagai Pembalasan atas Serangan Ankara, Menargetkan Pasukan Kurdi di Suriah dan Irak

JABAR EKSPRES – Dalam sebuah langkah pembalasan menyusul serangan bom di Ankara yang menyebabkan dua orang polisi terluka pada hari Minggu lalu, Turki telah memulai serangkaian serangan udara baru yang menargetkan posisi-posisi Kurdi di Suriah dan Irak.

Seperti yang dikonfirmasi oleh kementerian pertahanan Turki, pada Jumat malam, sebanyak 15 target Kurdi di Suriah utara diserang dengan amunisi yang cukup besar.

Target-target ini mencakup “markas dan tempat perlindungan” utama yang digunakan oleh pasukan Kurdi, yang telah menjadi bagian integral dari upaya Amerika Serikat dalam memerangi kelompok ISIS di Suriah.

Perlu dicatat bahwa operasi militer Turki di Suriah sebagian besar berpusat pada gangguan terhadap fasilitas-fasilitas minyak dan energi yang dikendalikan oleh Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG).

BACA JUGA: Serangan Roket Gaza Sasar Kota-Kota Israel di Tengah Memanasnya Konflik

Serangan-serangan ini terjadi setelah insiden pengeboman sebelumnya di Istanbul pada 13 November 2022, yang merenggut nyawa 13 orang dan menyebabkan lebih dari 100 orang lainnya terluka.

Sebuah faksi yang berafiliasi dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), sebuah organisasi teroris yang ditetapkan oleh Ankara dan beberapa negara Barat, mengaku bertanggung jawab atas serangan ini. Insiden ini menandai pemboman pertama di ibu kota Turki sejak tahun 2016.

Pihak berwenang Turki telah menetapkan bahwa dua penyerang yang terlibat dalam serangan di Ankara berasal dari Suriah.

PKK, singkatan dari Partai Pekerja Kurdistan, adalah sebuah kelompok militan yang mengadvokasi otonomi Kurdi di Turki dan wilayah-wilayah sekitarnya.

BACA JUGA: Serangan Drone Tragis Merenggut 80 Nyawa dan Melukai 240 Orang dalam Upacara Wisuda Militer Homs

Selama beberapa dekade, PKK telah terlibat dalam konflik bersenjata yang berkepanjangan dengan pemerintah Turki, sehingga membuat PKK ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan berbagai negara lainnya.

Selain itu, PKK juga aktif beroperasi di Suriah dan Irak, terlibat dalam pertempuran melawan kelompok ISIS dan berbagai faksi lainnya.

Sementara itu, Turki menganggap PKK sebagai organisasi teroris karena telah terlibat dalam konflik bersenjata selama beberapa dekade dengan negara Turki, dan telah melakukan banyak serangan kekerasan yang menewaskan atau melukai ribuan orang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan