Ketua DPR AS Kevin McCarthy Diberhentikan Akibat Dituduh Berkhianat dan Bekerja Sama dengan Partai Demokrat

JABAR EKSPRES – Dalam sebuah kejutan politik yang mengguncang Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat, Ketua DPR Kevin McCarthy dipecat dari jabatannya setelah dituduh berkhianat dan berkolaborasi dengan Partai Demokrat.

Kontroversi mencuat ketika McCarthy mendukung pendanaan sementara yang disetujui oleh Gedung Putih, dengan tujuan mencegah penutupan pemerintahan. Langkah ini menuai kemarahan kelompok konservatif di DPR, yang merasa bahwa McCarthy telah melanggar prinsip-prinsip konservatif.

Pemungutan suara untuk menjatuhkan McCarthy dipimpin oleh tokoh konservatif sayap kanan Partai Republik, Matt Gaetz. Meskipun hanya didukung oleh segelintir orang, Gaetz berhasil memimpin kampanye penggulingan tersebut.

Baca Juga: Presiden Tunisia Kais Saied Tolak Bantuan Keuangan Uni Eropa, Membuat Ketegangan dalam Kemitraan Strategis

“Alasan Kevin McCarthy digulingkan hari ini adalah karena tidak ada yang mempercayainya,” ujar Gaetz dalam pernyataannya pasca pemungutan suara, seperti yang dilaporkan oleh AFP. “Kevin McCarthy telah membuat banyak janji yang bertentangan, dan ketika semuanya sudah jatuh tempo, dia kalah.”

Tidak hanya mendapat tentangan dari sesama Partai Republik, ketidaksetujuan terhadap McCarthy juga datang dari Partai Demokrat. McCarthy dianggap melanggar kesepakatan dengan Presiden Joe Biden mengenai batasan pengeluaran yang telah disepakati pada awal tahun ini.

Keputusan penggulingan ini turut memanasan situasi politik di Amerika Serikat, terutama mengingat mendekatnya pemilihan presiden tahun 2024. Perselisihan internal di antara anggota Partai Republik semakin memperumit dinamika politik di negara tersebut.

Baca Juga: Serangan Teroris di Niger Barat Makan Korban: 29 Tentara Tewas

Penting untuk dicatat bahwa pemecatan McCarthy dianggap sebagai tindakan “brutal,” menjadi yang pertama kali terjadi dalam 234 tahun terakhir sejak pendirian DPR. Konflik ini muncul hanya dua hari setelah DPR dan Senat menyetujui kebijakan untuk mencegah penutupan pemerintahan dengan memperluas pendanaan federal hingga pertengahan November.

Dengan kepergian McCarthy, DPR sekarang dihadapkan pada tugas menunjuk ketua sementara selama masa reses, sementara proses pemilihan pengganti permanen akan segera diinisiasi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan