JABAR EKSPRES – Proses Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di wilayah Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat mendekati masa kampanye hingga puncaknya yakni pengambilan suara.
Oleh sebab itu, pelaksanaan Pilkades di wilayah Kecamatan Rancaekek melakukan deklarasi damai, dengan tujuan agar setiap proses dapat berjalan dengan aman dan lancar.
Camat Rancaekek, Diar Hadi Gusdinar mengatakan, pihaknya meminta supaya masyarakat tidak mudah tergiring opini hingga menimbulkan emosi, terkait pelaksanaan Pilkades.
“Kami mohon semua pihak untuk bisa menahan diri dan menjaga diri, agar deklarasi ini supaya bisa diresapi,” katanya di Aula Kecamatan Rancaekek, Selasa (3/10).
BACA JUGA: Percepatan Penurunan Kabel Udara di Bandung
Menurutnya, pelaksanaan Pilkades bisa berlangsung aman, lancar serta damai apabila sinegritas baik panitia, aparat hingga masyarakat bisa terjalin.
Diar menyampaikan, deklarasi damai yang dilakukan harus bisa diterapkan aksinya oleh masyarakat, terutama bagi para tim sukes masing-masing Calon Kepala Desa (Cakades).
“Jangan hanya dikatakan saja tapi dapat diimplementasikan. Mudah-mudahan Pilkades di Rancaekek ini bisa terselenggara secara bersih, aman, lancar dan sukses tanpa ekses,” tukasnya.
Diketahui, tiga desa di Rancaekek yang yang turut serta dalam pilkades serentak se Kabupaten Bandung itu, yakni Desa Rancaekekkulon yang diisi 5 Cakades, Desa Bojongsalam tampil 2 calon yang merupakan suami istri serta Desa Nanjungmekar dengan 3 Cakades.
Di tempat yang sama, Sekretaris Camat (Sekcam) sekaligus Ketua Panitia Pengawas (Panwas) Pilkades Kecamatan Rancaekek, Safrudin berujar, siapapun Cakades yang terpilih nantinya harus siap bertanggungjawab.
“Sudah ditentukan oleh Allah. Malaikat sudah diperintahkan oleh Allah dengan catatan bahagia, atau mejadi apa atau jadi Kades di tahun 2023, itu sudah ditentukan Allah,” ujarnya.
Safrudin menerangkan, ketika pelaksanaan Pilkades hingga proses pengambilan suara, bisa tercapai damai tanpa ekses atau tidaknya, merupakan upaya serta keyakinan semua pihak khususnya masyarakat.
BACA JUGA: Menengok Dalam Rumah Deret Tamansari yang Belum Juga Bisa Dihuni