Fakta Baru Kasus Keracunan Cimin di Saguling KBB, Diduga dari Bubuk Pedas yang Ditaburkan Diatasnya

Ilustrasi cimin yang menimbulkan keracunan masal, karena bubuk pedas diatasnya.
Ilustrasi cimin yang menimbulkan keracunan masal, karena bubuk pedas diatasnya.
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Kasus keracunan masal yang menimpa 35 siswa SD Negeri Jati 3 di Desa Saguling, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat, akibat memakan jajanan Aci Mini (Cimin) kembali mendapatkan fakta baru.

Ternyata yang menjadi penyebab puluhan anak tersebut mengalami keracunan bukan dari jajanan cimin, melainkan dari bubuk pedas yan ditaburkan diatas jajanan tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Puskesmas Saguling, Burhan yang menemukan fakta bahwa, anak-anak lain yang juga mengonsumsi cimin tanpa bubuk pedas tidak mengalami keluhan apapun.

Baca Juga:Kesal, Siswa SMP di Cimahi Tusuk Temannya Dengan Pulpen Hingga Berdarah dan Dibawa ke Rumah SakitMengatasi dan Mencegah Kebotakan Rambut, Ternyata Makan Ikan Sangat Berpengaruh

Sedangkan yang memakan jajanan cimin dengan taburan bubuk perasa pedas tersebut diketahui mengalami gejala keracunan seperti pusing,diare, mual dan muntah – muntah, hingga demam usai menyantap jajanan Cimin.

Bahkan satu orang dilaporkan meninggal dunia, namun bukan siswa yang ditangani di Puskesmas Saguling melainkan di Rumah Sakit Dustira Cimahi, setelah menjalani perawatan intensif karena memiliki penyakit bawaan berupa Talasemia.

“Mereka yang mengonsumsi dengan taburan perasa pedas itu mengalami gejala mirip keracunan. Sedangkan yang tanpa perasa pedas, tidak mengalami gejala,” ungkap Burhan.

Burhan juga menjelaskan dari 35 siswa yang mengalami keracunan, yang dibawa ke Puskesmas Saguling sebanyak 29 anak, 18 anak menjalani perawatan dan 11 anak lainnya dijinkan rawat jalan. Sementara 6 orang anak lainnya dirawat di fasilitas kesehatan lain termasuk yang meninggal bernama Azka (11).

Azka yang merupakan warga Kampung Cikaroya, Desa Saguling ini disebutkan oleh Kepala Dinkes Jabar Vini Adiana Dewi, memiliki penyakit Talasemia atau kelainan pada darah.

Dari laporan yang diterimanya, Azka sudah rutin menjalani perawatan termasuk transfusi darah setiap bulan di Ramah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

“Dan memang setiap bulan juga menurut laporan, (korban) rutin ke RSHS (melakukan pengecekan atau kontrol). Jadi yamg meninggal itu sebelumnya punya penyakit dasar Talasemia,” imbuhnya.

Baca Juga:Dibantu Donatur dan Relawan, Akhirnya Dua Jenazah Terlantar Bisa Dimakamkan5 Hadiah dari Allah Jika Kamu Rajin Tahajud di Sepertiga Malam, Plus Bonus Dikabulin Semua Doa-doamu

Peristiwa keracunan massal tersebut terjadi pada Kamis 28 September 2023 di SDNegeri Jati 3 di Desa Saguling, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat. Para siswa yang mengalami gejala mirip keracunan, diketahui setelah mengonsumsi makanan berupa jajanan bernama Cimin yang dijual dipedagang keliling disekitar sekolah tersebut. Hingga Jumat (29/9) pagi pihak puskesmas di kabarkan masih terus merima pasien keracunan tersebut.

0 Komentar