Hutan Hujan Amazon Dilanda Kekekringan, Brazil Umumkan Keadaan Darurat

JABAR EKSPRES- Hutan hujan Amazon di Brazil saat ini dilanda tantangan serius dalam bentuk kekeringan yang sangat parah, yang telah memaksa pemerintah untuk mengeluarkan peringatan mengenai dampak yang mungkin terjadi pada sekitar 500 ribu penduduk hingga akhir tahun ini.

Pada hari Selasa, pemerintah negara bagian Amazonas di Brazil bagian barat laut mengumumkan status darurat di 13 kota karena kondisi kekeringan yang sangat parah, sementara 16 kota lainnya diberikan status siaga.

Pada tanggal 21 September, tingkat air di Sungai Solimoes mencapai level sangat rendah, bahkan mencapai minus 43cm. Sungai ini mengalir dari perbatasan Brazil-Peru di barat dan mengarah ke wilayah kotapraja Benjamin Constant di daerah Amazon dekat Manaus.

Dampak dari kekeringan ini menyulitkan warga lokal dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan dan air. Di wilayah ini, sungai adalah sarana utama transportasi, tetapi saat ini permukaan sungai telah mencapai level terendah yang pernah tercatat.

Selain itu, kekeringan juga berdampak serius pada kegiatan perikanan yang merupakan sumber penghidupan utama bagi masyarakat di sepanjang tepi sungai.

Baca juga: Sekjen PBB Serukan untuk Musnahkan Senjata Nuklir

\
Baca juga: Jepang Resmi Mengijinkan Pengungsi Ukraina Bekerja di Negaranya

Gubernur Amazonas, Wilson Lima, melakukan perjalanan ke Brasilia, ibukota negara Brazil, pada hari Selasa untuk bertemu dengan Presiden Luiz Inacio Lula da Silva guna membahas situasi kekeringan yang darurat ini.

Berbagai tingkat pemerintahan akan bekerja sama untuk menyusun langkah-langkah yang akan membantu masyarakat yang tinggal di kota-kota yang terkena dampak ini, seperti yang diungkapkan oleh Lima dalam pernyataannya.

Badan pertahanan sipil Brazil telah meluncurkan program pengiriman bahan-bahan pokok, termasuk makanan, air, dan barang-barang kebersihan pribadi, untuk membantu mereka yang terkena dampak kekeringan ini.

Menurut badan perlindungan sipil Brazil, kekeringan diperkirakan akan berlangsung lebih lama dan menjadi lebih parah akibat fenomena cuaca El Nino, yang menghambat pembentukan awan hujan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan