JABAR EKSPRES – Mungkin generasi milenial tidak begitu mengenal apa itu bedak Saripohatji. Apalagi generasi dibawahnya. Bedak yang sempat hits dieranya ini kini kembali viral, setelah memberikan banyak bukti tentang khasiatnya.
Pengguna Saripohatji saat ini adalah kaum ibu-ibu atau nenek-nenek yang masih setia menggunakan produk kecantikan ini. Dan bisa dibedakan, bagi yang masih menggunakannya hingga sekarang, dipastikan memiliki kulit wajah yang sehat dan putih alami.
Meski tidak seperti kosmetik moderen yang menjanjikan bisa menghilangkan segala macam tanda-tanda penuaan, seperti keriput, garis halus dan bintik atau flek hitam. Namun bedak yang satu ini bisa membuktikan menjadi kosmetik yang bisa menghambat munculnya tanda-tanda penuaan tersebut.
Pemakainya, rata-rata memiliki kulit yang kencang dan tidak pernah bermasalah dengan kulit wajah seperti jerawat, flek hitam atau yang lainnya. Bahkan warna cerahnya bisa merata keseluruh wajah.
Sejarah Singkat Saripohatji
Jika menelusuri mengenai sejarahnya akan ada cerita panjang perjuangan mempertahankan eksistensinya, namun kita akan mengulasnya secara singkat.
Jika melihat kemasannya, bedak Saripohatji tertulis sudah ada sejak 1927, namun bedak ini mulai dikenal dan digunakan secara massal sekitar tahun 1960-an hingga 1980-an.
Baca juga : Apa itu Bedak Saripohatji? Cara Menggunakan dan Manfaat Bedak Dingin Saripohatji
Nama Saripotji sendiri merupakan nama dari pendirinya, yaitu Nyonya Saripohatji yang merupakan perempuan keturunan Tionghoa-Indonesia. Awalnya, bedak ini hanya diproduksi secara kecil-kecilan dan dijual dalam bentuk bubuk.
Pada tahun 1950-an, Bedak Saripohatji mulai mendapatkan popularitas yang cukup besar di kalangan wanita Indonesia. Produk ini dikenal dengan kualitasnya yang baik, tekstur yang halus, dan daya tahan yang lama.
Selain bedak tabur, juga produsennya mengembangkan produk lain seperti bedak padat, lipstik, dan bedak dingin. Produk-produk ini juga mendapatkan sambutan baik di pasaran.
Bedak Saripohatji bahkan berhasil menembus pasar internasional, dengan diekspor ke berbagai negara di Asia Tenggara.
Pada tahun 1975, perusahaan ini diakuisisi oleh perusahaan besar, yaitu PT Eljohn Indonesia. Setelah perubahan kepemilikan ini, merek Bedak Saripohatji tetap bertahan di pasaran.