JABAR EKSPRES – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov) terus melakukan antisipasi terhadap kenaikan inflasi dan harga beras ditengah adanya ancaman El Nino.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat (DKKP Jabar) Arifin Soedjayana mengatakan, dalam antisipasi tersebut saat ini Pemprov Jabar tengah menggelar gerakan pangan murah (GPM) di seluruh kabupaten kota yang diambil dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
BACA JUGA: Rugikan Negara Rp9,1 Miliar, Mantan Pegawai Bank BRI Cabang Ciamis Ditetapkan Tersangka Oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Barat
“Untuk alokasi (kegiatan) kita itu ada sekitar 87 kali selama tahun 2023 dan sekarang sudah dilakukan sebanyak 62 kali, dan itu berbagai macam ada yang dari APBD Pemprov, dari APBN Bapanas, dan juga dari BI (Bank Indonesia),” ucapnya saat dikonfirmasi, Selasa (26/9).
Arifin menambahkan, dari setiap kegiatan GPM Pemprov Jabar menyediakan anggaran sebesar Rp25 juta yang digunakan untuk mensubsidi para distributor.
“Nah itu untuk memfasilitasi distribusi sebesar Rp1500 – Rp2000. Jadi barang yang dari kelompok tani itu dibawa keempat penjualan konsumen untuk kita fasilitasi distribusinya, sehingga harganya akan menjadi lebih murah,” katanya.
Maka dari itu, Arifin menuturkan GPM ini akan terus dilakukan oleh Pemprov jabar hingga ancaman El Nino tersebut selesai. “Karena El Nino ini diprediksi akan terus lewat hingga akhir tahun 2023, sehingga kita pun sekarang sudah mengajukan tambahan untuk GPM ini di anggaran perubahan atau melalui BTT (Belanja Tak Terduga),” tuturnya.
BACA JUGA: Harga Kian’Mencekik’, Pedagang Beras Pasar Gedebage ‘Elus Dada’
Sebelumnya Arifin mengatakan selain bentuk antisipasi terhadap kenaikan inflasi di tengah ancaman El Nino, GPM ini juga dilakukan guna membantu daya beli masyarakat.
Sehingga dengan anggaran yang disediakan hingga Rp1,2 miliar, GPM ini menurut Arifin akan terus dilakukan hingga akhir tahun 2023 nanti.
“GPM ini juga bisa turut menekan kenaikan harga beras sekaligus membantu daya beli warga. Sehingga GPM ini rencananya akan terus digenjot hingga akhir Desember 2023 dengan anggaran sekitar Rp1,2 miliar yang sudah ada, dan kita usulkan nanti di APBD Perubahan sekitar Rp1,8 miliar. Jadi ini untuk antisipasi El Nino,” imbuhnya. (San).