JABAR EKSPRES – Rektor Universitas Sebelas April Professor Arifin mengungkapkan, bahwa pihaknya siap mendukung program sesuai yang diagendakan oleh Pemerintah Kabupaten Sumedang dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah 4, Senin, 25 September 2023.
Usai acara peresmian, program perguruan tinggi mandiri gotong royong membangun desa tipe 3 yang dilaksanakan di Induk Pusat Pemerintahan (IPP) Kabupaten Sumedang. Arifin menuturkan bahwa akan dikirimkan sekitar 10 orang mahasiswa Unsap untuk proyek percontohan tersebut.
BACA JUGA: Tiupan Angin Memperparah Kebakaran di Gunung Kacapi Sumedang!
“Sementara ini kami akan siapkan 10 orang mahasiswa perwakilan dari tiap-tiap fakultas. Namun, ke depan kita juga akan libatkan agar setiap prodi memiliki perwakilan untuk juga ikut pada program tersebut,” tutur Arifin kepada JabarEkspres.com, Senin, 25 September 2023.
Ia menjelaskan, bahwa terdapat sekitar total 20 SKS yang nanti selama 4 bulan program berlangsung, namun demikian hal itu akan menjadi pengganti mata kuliah yang relevan dengan apa yang dialami mahasiswa di lapangan.
“Ini kan sebut saja KKN plus, pelaksanaanya 4 bulan. KKN yang biasa diselenggarakan dalam waktu sebualan itu, nantinya akan ditambahkan, hingga total menjadi 20 sks, sisanya itu akan dimasukan ke dalam penilaian mata kuliah yang relevan, sesuai dengan yang dilakukan mahasiswa di lapangan.” Terangnya.
Demikian, Arifin mendukung hal ini, lantaran kemungkinan mahasiswa menjadi lebih tahu keadaan nyata di lapangan, soal-soal dan pemecahan masalah dilingkup pemerintah maupun masyarakatnya.
“Dalam program ini, mahasiswa diarahkan untuk ikut bergerak bersama pemerintah desa dalam 3 hal utama, yakni penurunan angka stunting, penekanan angka kemiskinan ekstrim dan menggali produk unggulan ditiap desa yang ditempatinya,” tuturnya.
BACA JUGA: 5 Kepala Desa Yang Nyaleg Diberhentikan Secara Resmi di Gedung Negara Sumedang
Menurut Arifin, agenda KKN ini lebih bermakna MBKM, yakni merdeka belajar kampus merdeka. Sehingga mahasiswa diajak untuk lebih membumi lagi, lebih implementatif dengan tujuan yang selaras dengan upaya-upaya pemerintah.
“Mudah-mudahan kurikulum yang kita terapkan itu lebih membumi dan sesuai dengan yang dibutuhkan di lapangan, mahasiswa yang mampu memecingkan teori dan praktik serta jadi ajang pengenalan lingkungan kerja dan lingkungan masyarakat,” ujarnya.