Kini Instagram, Facebook, dan WhatsApp Sudah Dilengkapi Meta Verified bagi Pebisnis

JABAR EKSPRES – Pendiri dan CEO Meta, Mark Zuckerberg, menanggapi keinginan para pengusaha bisnis besar dan kecil di Instagram, Facebook, dan WhatsApp untuk diverifikasi melalui “Meta Verified.”

Pendiri dan CEO Meta, Mark Zuckerberg, mengatakan bahwa verifikasi Meta akan menginformasikan kepada konsumen atau pengguna bahwa bisnis yang memiliki lencana verifikasi telah diverifikasi dan menjamin keasliannya.

“Banyak perusahaan yang mengatakan kepada kami bahwa mereka ingin membangun kredibilitas dan mendapatkan visibilitas, jadi saya bersemangat untuk memulai,” kata Mark dikutip dari Antara, Kamis (21/9/23).

BACA JUGA : Elon Musk Ungkap Rencana Twitter alias X Tidak Lagi Gratis

Bisnis yang mendaftar fitur ini akan mendapatkan keuntungan berupa lencana terverifikasi, dukungan akun, perlindungan dari pencurian identitas, dan fitur tambahan yang memudahkan konsumen atau publik untuk menemukan bisnis tersebut.

Dalam kesempatan ini, Nikila Srinivasan, Vice President of Product Management Meta Business Messaging, mengatakan bahwa meta verifikasi memastikan konsumen bahwa mereka mengirimkan pesan ke bisnis atau perusahaan yang tepat, sehingga menghindari potensi penipuan dalam bertransaksi.

“Respons ini muncul ketika pengguna ingin mengetahui apakah saya berbicara dengan bisnis yang sah, terutama bisnis kecil,” kata Nikila.

Untuk mendapatkan meta verifikasi, bisnis dapat menunjukkan otentikasi dan memenuhi persyaratan yang diperlukan.

BACA JUGA : Cara Daftar Akun Whatsapp tanpa Nomor HP

Meta verifikasi juga dilengkapi dengan fitur tambahan, termasuk halaman WhatsApp khusus yang memungkinkan Anda menemukan bisnis dengan mudah ketika mencari di situs web, serta dukungan lintas perangkat yang memungkinkan staf untuk merespons deretan pelanggan.

WhatsApp Business akan segera menguji coba fitur meta verifikasi pada bisnis kecil sebelum meluncurkannya ke bisnis yang lebih besar di platform.

WhatsApp Business sendiri telah digunakan oleh lebih dari 200 juta pengguna di seluruh dunia, meningkat secara signifikan dari 50 juta pengguna pada pertengahan tahun 2020.

Sebanyak 81% orang Indonesia mengungkapkan bahwa mereka lebih cenderung berbisnis atau membeli dari perusahaan yang dapat dihubungi secara langsung dengan mengirimkan pesan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan