Presiden Joe Biden Desak Para Pemimpin di Seluruh Dunia untuk Berdiri Bersama Ukraina

JABAR EKSPRES – Presiden Joe Biden mendesak para pemimpin dunia untuk mendukung Ukraina dalam perangnya melawan Rusia, Selasa, 19 September 2023.

Dia membuat argumen yang kuat bahwa dunia harus tetap bersatu dalam membela Ukraina dari agresi Rusia, dan memperingatkan bahwa tidak ada negara yang bisa aman jika “kita membiarkan Ukraina diiris-iris”.

Ia mengatakan bahwa Rusia percaya bahwa dunia akan menjadi lelah dan membiarkannya melakukan brutalisasi terhadap Ukraina tanpa konsekuensi.

“Jika kita meninggalkan prinsip-prinsip inti Piagam PBB untuk menenangkan seorang agresor, dapatkah setiap negara anggota merasa yakin bahwa mereka terlindungi?” ujar Biden.

BACA JUGA: Rusia Kembali Gempur Ukraina dengan Drone, Pasukan Ukraina Menghadang Hingga Satu Orang Terluka

Dia mengatakan bahwa jawabannya adalah tidak, dan bahwa “kita harus melawan agresi telanjang ini hari ini untuk mencegah calon agresor lainnya besok”.

“Rusia percaya bahwa dunia akan menjadi lelah dan membiarkannya menyiksa Ukraina tanpa konsekuensi,” ungkapnya.

Dia juga menggarisbawahi dukungan AS untuk upaya Ukraina dalam mengusir invasi Rusia yang telah berlangsung hampir 19 bulan dan belum ada titik terang.

Dia mengatakan bahwa dia tidak akan berpihak pada diktator seperti Putin, dan bahwa dia mencari $24 miliar untuk Ukraina.

BACA JUGA: Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Ungkap Siapa yang Bisa Hentikan Perang Ukraina-Rusia, Inilah Orangnya!

Kendati begitu, ia menghadapi tentangan dari beberapa konservatif di Kongres yang telah mengancam untuk menutup pemerintah AS jika kesepakatan anggaran mencakup apa yang mereka sebut “cek kosong” untuk Kyiv.

Pidatonya disampaikan sebelum ia menjamu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di Gedung Putih pada hari Kamis, 21 September 2023.

Zelenskiy juga bertemu dengan anggota Kongres, termasuk Ketua DPR dari Partai Republik Kevin McCarthy, untuk menyampaikan permintaannya akan lebih banyak bantuan.

Pidatonya juga menyusul pernyataan dari seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri yang mengatakan bahwa AS dan sekutu dalam Kelompok Tujuh memahami bahwa perang akan berlangsung dalam jangka menengah atau panjang dan bahwa perencanaan mereka harus mencerminkan hasil tersebut.

BACA JUGA: Kim Jong-un Sebut Rusia Tidak Akan Mungkin Kalah dari Musuh-Musuhnya, dari Ukraina dan Sekutunya?

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan