Menteri Agama Datangi Kampus-kampus, Ini Tujuannya!

JABAR EKSPRES — Tangkal isu radikalisme dan intoleransi, Menteri Agama Bidang Kerukunan Umat Beragama datangi kampus-kampus di Cirebon.

Staff Khusus Menteri Agama Bidang Kerukunan Umat Beragama, Muhammad Nuruzzaman, menganalisa isu keagamaan bernada intoleransi dan radikalisme bertebaran di media sosial.

Dia memberikan pemahaman Moderasi Beragama di kalangan mahasiswa yang notabene pengguna aktif media sosial.

BACA JUGA: Pencucian 7 Benda Pusaka Keraton Sumedang Larang

“Hasil survei yang dilakukan oleh Mabes Polri menyatakan 87 persen konten keagamaan itu isinya adalah isi intoleran dan radikal,” katanya, Minggu 17 September 2023.

Dia menyebut, saat ini marak konten di media sosial mengandung kedua isu yang dibawakannya. Hal ini yang mendasari Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Litbang) DKI Jakarta mendatangi kampus – kampus yang ada di Indonesia.

Dalam hal ini,tak hanya kampus berbasis Islam, pihaknya juga menyasar kampus non-muslim untuk mengajak para mahasiswa bersama-sama menangkal isu keagamaan intoleransi dan radikalisme.

“Bukan hanya Islam, semua agama sebenernya program ini dilakukan kebetulan hari ini digelar di IAIC, jadi ya untuk mahasiswa Islam, tapi ada di perguruan tinggi Kristen,” ujarnya.

Disampaikannya, Mahasiswa dianggap mampu menangkal isu-isu yang bisa memecah belah umat ini. Pasalnya, mayoritas penduduk Indonesia saat ini kebanyakan generasi milenial, yang aktif mengonsumsi berita di media sosial.

“Maka penting memberikan pemahaman kepada mahasiswa, yang terbiasa mengakses media sosial, untuk mengantisipasi juga kalau ada bahaya di media sosial,” bebernya.

BACA JUGA: Empal Gentong H Irwan Buka Cabang ke 13, Cek Lokasinya di Sini!

Oleh sebab itu, Nuruzzaman dibekali wawasan tentang kedua isu tersebut sebagai langkah penguatan yang menjadi hal penting bagi setiap individu. Dia menjelaskan, soal beragama yang harus lebih moderat.

Bahwa, dengan seksama bisa mengetuk tularkan berpikir dan mempraktekkannya beragama harus mementingkan kemaslahatan bersama dan kemanusiaan.

Ini penting dilaksanakan karena mahasiswa itu kan milenial, kemudian seperti yang kita tahu mayoritas penduduk Indonesia itu milenial generasi Z, akses mereka media sosial,” Pungkasnya. (Mg7)***

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan