Hingga sanksi menanti dari pengurus RW dengan tidak memberikan surat rekomendasi jika warga itu hendak mengurus administrasi kependudukan dan sejenisnya.
“Jadi kami juga harus berani pasang badan,” tegas Herman.
Kini kampung itu tinggal memanen buah manisnya. Kampung itu jadi bersih, asri.
Setidaknya ada sekitar 4 sampai 5 ton sampah organik bisa direduksi di setiap bulannya dari Kampung itu.
Kampung itu juga kerap didatangi kalangan pelajar atau pun mahasiswa atau pengurus RW lain yang ingin belajar.
‘’Mereka banyak belajar dari kampung Cibunut dalam pengelolaan sampah,’’ pungkas Herman. (son/yan).