JABAR EKSPRES – Hari ini, ribuan buruh mengadakan demo di sekitar Patung Kuda, Jakarta Pusat. Dan Polda Metro Jaya telah bersiap menjaga keamanan selama aksi tersebut.
Kombes Hirbak Wahyu Setiawan dari Dirintelkam Polda Metro Jaya mengkonfirmasi bahwa pemberitahuan resmi mencatat partisipasi sekitar 5.000-7.000 peserta dalam demonstrasi ini.
Lihat juga : Akibat Kecanduan Judi Online Guru di Pangandaran sampai Jual Aset Sekolah
“Surat pemberitahuannya 5.000-7.000 peserta demo,” ungkap Dirintelkam Polda Metro Jaya Kombes Hirbak Wahyu Setiawan mengutip detik, Kamis (14/9/2023).
Meskipun demikian, Hirbak belum memberikan detail tentang lokasi pasti dari demo buruh di Jakarta ini.
Hirbak juga menegaskan bahwa mereka telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan keamanan di sekitar Patung Kuda. Meskipun belum ada pengungkapan terkait jumlah personel kepolisian yang akan di kerahkan untuk menjaga keamanan selama aksi tersebut.
“Pengamanan akan fokus di sekitar Patung Kuda,” ujarnya.
Sementara itu, Said Iqbal, Presiden Partai Buruh, mengumumkan bahwa KSPSI (Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia) dan Partai Buruh juga akan mengadakan aksi demonstrasi.
Tuntutan mereka terkait UU Cipta Kerja dan Presidential Threshold. Said Iqbal mengundang teman-teman mereka untuk hadir di Mahkamah Konstitusi dalam upaya untuk memperjuangkan tuntutan mereka.
“Teman-teman besok kami undang untuk hadir di Mahkamah Konstitusi. Memang besok ada aksi besar oleh KSPSI, tapi dia Undang-Undang Cipta Kerja. Saya minta juga ngomongin juga dong Presidential Threshold. Karena Partai Buruh juga besok akan turun, tapi karena dadakan, saya nggak bisa konsolidasi, berat konsolidasi itu,” ujarnya kepada wartawan di DPP Partai Buruh, Jakarta Timur.
Dia juga meminta agar Mahkamah Konstitusi menghapus ambang batas presiden menjadi 0 persen.
Said Iqbal menegaskan bahwa mereka akan terus melanjutkan aksi demonstrasi mereka hingga tuntutan tersebut di penuhi,
Lihat juga : Guru ASN di Bogor Diduga Melakukan Pencabulan Terhadap 8 Siswi SD
meskipun ia menekankan bahwa ini bukan ancaman, melainkan upaya untuk memperjuangkan hak mereka.
“Tidak bermaksud mengancam, kalau besok partai buruh di kalahkan dalam presidential threshold, aksi-aksi kita akan arahkan ke Mahkamah Konstitusi setiap minggu. Dengan segala hormat hakim Mahkamah Konstitusi agar memperhatikan apa yang di ajukan partai buruh, menurunkan presidential threshold 20 persen menjadi 0 persen,” sambungnya.