Meski Bukan Anak Atletik, Yogi Bisa Juara di National Championship!

JABAR EKSPRES – “Anak ajaib”. Kira-kira begitulah pikiran semua orang kepada Yogi Saputra. Siswa SMAN 1 Surade itu mendapatkan julukan tersebut usai berhasil menjuarai Energen Champion SAC National Championship 2022. Yogi bahkan mencatatkan waktu 11,06 detik, yang saat ini bertengger menjadi rekor SAC Indonesia. Tapi tahu kah kamu bahwa Yogi sebenarnya bukan anak atletik?

Sama seperti pelajar pria pada umumnya, Yogi begitu menyukai sepakbola. Juga melabeli dirinya sebagai anak sepakbola. Siswa kelas XI itu menjadi penggemar Christiano Ronaldo sejak kecil. Saking “anak sepakbola-nya,” Yogi masuk ke SMAN 1 Surade juga dengan prestasi sepakbola. Ia mendapat beasiswa untuk menempuh pendidikan di sekolah tersebut.

Namun, menjelang Energen Champion SAC Indonesia 2022 West Java Qualifiers, bakat Yogi dalam atletik ditemukan oleh Rami Faisal. Guru PJOK di SMAN 1 Surade. Ketika mencari wakil untuk mengikuti SAC Indonesia pada tahun lalu, Yogi lah yang dipilihnya.

Jalan menemukan Yogi juga tak mudah. Rami harus melakukan seleksi pada anak-anak yang unggul di bidang olahraga. Saat ditanya oleh tim SAC Indonesia, Rami melakukan tes lari pada anak-anak sepakbola. Termasuk salah satunya adalah Yogi. “Beberapa kali tes Yogi juara terus,” kata Rami.

Saat ditanya tentang perpindahan dari sepakbola ke atletik, Yogi mengaku sebenarnya ada rasa ragu. Namun, berkat dukungan orang tua, pelatih dan teman-teman terdekatnya, Yogi tetap melanjutkan jalannya di atletik. “Sempat ada gugup. Karena baru pertama kali juga. Apalagi saat berlatih di start block. Namun, seiring berjalannya waktu bisa untuk melewatinya. Asal ada kemauan,” tutur Yogi.

Yogi sempat melakukan beberapa penyesuaian. Khususnya saat pemanasan dilakukan. “Jadi pas awal-awal itu saya melakukan pemanasan ala sepakbola. Bukan versi atletik. Lalu penyesuaian dengan sarana dan prasarana juga, kan tidak ada lapangan atletik, jadi latihan biasanya dilakukan di pasir,” lanjut Yogi.

Meskipun baru terjun di dunia atletik, Yogi akhirnya membuktikan kepada orang-orang terdekat bahwa dirinya bisa melakukan keterampilan di luar bakat utamanya. Yogi berharap pelajar di Indonesia juga selalu berani mencoba. Agar bisa menemukan kemampuan terpedam dalam dirinya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan