Meksiko Berpotensi Memiliki Presiden Perempuan Pertama dalam Sejarahnya

JABAR EKSPRES – Dalam sebuah peristiwa bersejarah, Meksiko berada di ambang pemilihan presiden perempuan pertamanya, karena partai yang berkuasa dan partai oposisi terkemuka telah memilih perempuan sebagai kandidat utama mereka.

Claudia Sheinbaum, mantan walikota Mexico City dan sekutu setia Presiden Meksiko saat ini, Andrés Manuel López Obrador, telah mendapatkan nominasi dari partai Morena pada Rabu, 6 September 2023.

Pada saat yang sama, Senator Xóchitl Gálvez, seorang pengusaha wanita keturunan Pribumi dan mestizo yang berhasil meraih kesuksesan di dunia bisnis dan kemudian masuk ke dunia politik, muncul sebagai nominasi untuk koalisi oposisi, Broad Front for Mexico.

BACA JUGA: Amerika Serikat Ketar-Ketir dengan Aliansi Rusia-Korea Utara, Konflik Internasional Makin Memanas!

Kontes pemilu yang akan datang ini menandakan pergeseran penting bagi perempuan dalam politik Meksiko.

Bagaimanapun, saat ini perempuan memegang posisi kepemimpinan di kedua majelis Kongres Meksiko, dan Ketua Mahkamah Agung negara itu juga seorang perempuan.

Sheinbaum, seorang mantan ilmuwan iklim, secara luas dianggap sebagai yang terdepan dalam pemilihan ini karena kedekatannya dengan Obrador.

Jika terpilih, ia tidak hanya akan mendobrak batasan gender, namun juga menjadi presiden Yahudi pertama di Meksiko.

BACA JUGA: Korea Utara Menggelar Latihan Serangan Nuklir Taktis, Peringatkan Musuh Akan Bahaya Perang Nuklir

“Dia akan mendapatkan dukungan López Obrador, namun membangun narasinya sendiri, menempa citranya sendiri, itulah tantangan pertamanya. Dia membutuhkannya, dan dia populer. Mengapa harus melanggar hal itu? Tapi dia harus menemukan jalan tengah,” ujar Carlos Ramírez, seorang analis politik, dikutip dari UPI.

Terlepas dari kemenangannya, Sheinbaum menghadapi perlawanan dari runner-up utama Morena, Marcelo Ebrard, yang menyerukan penghitungan suara ulang, menuduh adanya keberpihakan kepada Sheinbaum, dengan mengutip anomali pada 14 persen surat suara dari jajak pendapat nasional Morena. Namun, Ebrard kemudian mengundurkan diri dari persaingan.

Senator Gálvez memulai perjalanannya di dunia politik nasional Meksiko di bawah pemerintahan Presiden konservatif Vicente Fox, yang menunjuknya sebagai komisaris untuk urusan masyarakat adat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan