JABAR EKSPRES – Pemerintah Kabupaten Bandung membuat sejumlah upaya menyusul dampak kemarau yang panjang serta fenomena El Nino membuat beberapa daerah di Kabupaten Bandung alami kekeringan.
Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan langkah-langkah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi potensi yang luas seperti gagal panen, kebakaran, dan bencana alam yang disebabkan oleh fenomena ini.
Selain itu menurutnya pentingnya menjaga ketahanan pangan juga menjadi perhatian utama orang nomor satu di Kabupaten Bandung tersebut dengan memerintahkan Dinas Pertanian untuk mengambil langkah strategis dalam mengatasi hal ini.
BACA JUGA: Ketemu Prabowo di Kertanegara, Yenny Wahid Kenang Momen Ini!
“Masalah kerawanan pangan dan potensi gagal panen di sektor pertanian juga perlu kita perhatikan. Oleh sebab itu, saya minta Distan segera melakukan upaya-upaya yang diperlukan untuk mengantisipasi dampak El Nino ini,” jelas Kang DS sapaan akrabnya saat ditemui Jabar Ekspres.
Sebelumnya, Kang DS juga telah menginstruksikan OPD terkait agar menyediakan layanan air bersih serta bantuan pompa air di lahan-lahan rawan dan permukiman.
“Semoga langkah ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang terdampak kelangkaan air bersih yang disebabkan oleh kondisi cuaca yang tidak mendukung,” katanya.
Sementara itu, Kepala Distan Kabupaten Bandung Ningning Hendasah, mengatakan fenomena El Nino terjadi akibat adanya pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normal.
Sehingga hal ini mengakibatkan kurangnya curah hujan di wilayah Indonesia secara keseluruhan.
“Sehingga terjadi peningkatan resiko kekeringan, terganggunya stok air bersih dan layanan irigasi pertanian, hingga ancaman gagal panen akibat kekeringan,” kata Ningning.
Ningning juga menyebut bahwa lahan yang rawan terjadi kekeringan adalah lahan sawah yang ditanami padi satu kali atau dua kali dalam setahun.
Berdasarkan SP Lahan BPS tahun 2022, jumlah lahan rawan tersebut seluas 23.712 hektar (Ha) atau 76% dari total luas penggunaan lahan sawah yang ada di Kabupaten Bandung.
“Setelah dihitung, potensi dampak El Nino pada lahan pertanian di Kabupaten Bandung sendiri diperkirakan mencapai 2.162 Ha. Kami juga telah mengambil berbagai langkah strategis, seperti optimalisasi alat dan mesin pertanian, percepatan tanam padi, pengembangan budidaya padi organik, gerakan tanam padi dan jagung, serta pengajuan bantuan alat pertanian ke Kementerian Pertanian,” jelasnya.