Menyoal Sesar Baribis Segmen Tampomas, BPBD Sumedang Imbau Masyarakat Tenang dan Waspada

JABAR EKSPRES – Telah didapat hasil penelitian sementara terkait 2 kali terjadinya gempa dalam sepekan terakhir di Sumedang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Sumedang mengimbau agar masyarakat tetap tenang namun tetap waspada, Jum’at 1 September 2023.

Imbauan tersebut diucapkan oleh Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sumedang Adang, saat diwawancarai Jabar Ekspres usai melaksanakan shalat Jum’at, 1 September 2023.

Menurutnya, terdapat jam-jam rawan yang perlu diwaspadai, yakni mulai pukul 11.00 WIB hingga malam hari.

BACA JUGA: BPBD Cimahi Perkuat Pencegahan Bencana Sesar Lembang

“Kami mengimbau agar masyarakat tidak perlu resah, namun kami juga harus menyampaikan agar masyarakat juga jangan lengah dan tetap waspada kebencanaan,” Imbaunya.

Adang menjelaskan, terkait gempa yang terjadi di Sumedang masih dalam kategori gempa kecil, namun ke dalamanya hingga sekitar 11 km.

“Meski kecil juga kan ke dalamanya mencapai 11 Km dan itu tetap menjadi perharian kami,” Katanya.

Demikian, fenomena alam yang sedang terjadi ini tidak perlu disikapi dengan kepanikan. Pihaknya pun mengaku baru saat ini mengungkapnya, lantaran BPBD bukan badan yang dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan dari kejadian alam.

“BPBD itu kan tidak memiliki kewenangan, apalagi pada bagian kesimpulan-kesimpulan yang pastinya memerlukan kajian serta penelitian seperti oleh BMKG,” ujarnya.

Diketahui pada tanggal 26 dan 31 Agustus 2023, Kabupaten Sumedang dilanda gempa bumi dengan Magnitudo 2.7 dan 2.2 dengan lokasi episenter yang berdekatan (6.85 LS – 107.94 BT dan 6.80 LS – 107.93 BT). Kedua kejadian itu terjadi dengan kedalaman dangkal (7 km dan 11 km).

Untuk menentukan sesar penyebab gempa tersebut, memerlukan kajian dan penelitian lebih lanjut.

Jika dikaji berdasarkan lokasi dan kedalamannya, gempa ini dimungkinkan diakibatkan oleh sesar darat yaitu Sesar Baribis Segmen Tampomas.

berdasarkan Pusgen (2017) sesar ini memiliki mekanisme Sesar turun (normal fault), dengan panjang sesar sekitar 8 km, dan memiliki pergerakan relatif (slip rate) -+ 4.5 mm/tahun.

BACA JUGA: Imbas Asap Kebakaran TPA Sarimukti, Penderita ISPA Bertambah hingga 305 Warga!

Adang melanjutkan penuturanya, ia mengatakan juga bahwa Tampomas itu gunung tipe C.

Tampomas itu gunung tipe C, yakni gunung api yang tidak (atau mungkin jauh dari sekarang) memiliki catatan sejarah letusan. Tapi meski demikian, apapun itu. Kami sampaikan agar tetap waspada di Jam rawan, yaitu mulai jam 11 hingga malam hari,” Pungkasnya. (Mg11)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan