JABAR EKSPRES – Yayasan Pendidikan SMA Bina Muda, di wilayah Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat menolak perundungan di lingkungan sekolah.
Kepala SMA Bina Muda, Dedeng mengatakan, pihaknya mengedepankan kedisiplinan agar aksi perundungan tidak timbul di antara siswa.
“Sesuai aturan yang berlaku di sekolah, peserta didik atau para siswa tidak boleh berkelahi di lingkungan sekolah,” kata Dedeng kepada JabarEkspres.com saat ditemui di ruang kerjanya, Senin, 28 Agustus 2023.
BACA JUGA: Cegah Perundungan, Yayasan Pendidikan Al Masoem Terapkan Aturan dan Pengawasan Semua Pihak
Menurutnya, pencegahan perundungan di lingkungan pendidikan masih menjadi perhatian, sebab tak sedikit remaja masih melakukan perbuatan yang merugikan teman sebayanya di sekolah.
Oleh sebab itu, Dedeng menegaskan, beragam upaya untuk mencegah timbulnya gesekan sosial antar siswa, termasuk mencegah terjadinya perundungan terus dilakukan Yayasan Pendidikan SMA Bina Muda.
BACA JUGA: Viral! Pelajar di Depok Lakukan Aksi Perundungan, ini Tanggapan Polisi
“Jangankan berkelahi, siswa telat masuk sekolah saja jadi perhatian kami, karena kedisiplinan memang diutamakan,” tegasnya.
Dedeng menyampaikan, selain potensi perundungan yang bisa terjadi di lingkungan pendidikan, keterlibatan siswa dalam organisasi di luar sekolah pun jadi perhatian.
“Seperti masuk geng motor, itu kita benar-benar dilarang. Apalagi sampai melakukan aksi yang merugikan masyarakat,” ujarnya.
Dedeng mengakui, untuk usia remaja para siswa masih kerap labil dan kurang bisa mengontrol emosi, sehingga tak jarang pertikaian kecil terjadi.
“Ledek-meledek atau saling marah itu wajar. Ketika pihak kesiswaan mengetahui ada hal tersebut, tentu dilakukan pemanggilan siswa untuk dimediasi,” ucapnya.
Dedeng menuturkan, kedisiplinan sejak awal berdiri Yayasan Pendidikan SMA Bina Muda, sudah menjadi aturan utama yang wajib diterapkan oleh semua pihak, terutama para siswa.
“Setiap pagi ada pengawas dari kesiswaan, dibantu bersama OSIS untuk mencatat siswa-siswa yang terlambat masuk pagi,” tuturnya.
Dedeng menerangkan, selama dirinya menjadi kesiswaan hingga Kepala SMA Bina Muda, perilaku siswa dinilai terkendali sebab terbiasa menjaga sikap dari aturan kedisiplinan.
“Kita selalu berkoordinasi juga dengan Polsek untuk pengetahuan aturan, baik hukum kriminalitas maupun berlalu lintas,” terangnya.