Masuki Era Globalisasi, Pemkot Cimahi Dorong Optimalisasi Kebudayaan Lokal

Jabar Ekspres – Pemerintah Kota Cimahi melalui Bagian Kesra Setda Kota Cimahi menggelar Rapat Koordinasi Bidang Kebudayaan. Rapat tersebut, dalam rangka mendorong optimalisasi dalam kebudayaan pada era globalisasi perubahan pola hidup masyarakat yang lebih modern.

PJ Wali kota Cimahi H. Dikdik S. Nugrahawan, mengatakan, era globalisasi dapat menimbulkan perubahan pola hidup masyarakat yang lebih modern.

“Akibatnya masyarakat cenderung untuk memilih kebudayaan baru yang dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal, bisa melupakan budaya lokal karena kurangnya generasi penerus yang memiliki minat untuk belajar dan mewarisi kebudayaannya sendiri,” kata dia, Senin (28/8).

BACA JUGA: Resmikan Paguyuban Angklung Brother Kentongan, Bupati Imron: Teruslah Kembangkan Seni Budaya Kabupaten Cirebon

Menurutnya generasi muda sangat diharapkan untuk terus berusaha mewarisi budaya lokal dan akan menjadi kekuatan bagi eksistensi budaya lokal itu sendiri, walaupun diterpa arus globalisasi.

Melestarikan budaya dapat dilakukan dengan berbagai cara. Setidaknya ada dua cara yang bisa kita lakukan sebagai generasi penerus, pertama pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara terjun langsung ke dalam pengalaman kultural. Kedua pelestarian kebudayaan yang dilakukan dengan cara membuat suatu pusat informasi mengenai kebudayaan yang dapat difungsionalisasi ke dalam banyak bentuk. tujuannya adalah untuk edukasi atau untuk kepentingan pengembangan kebudayaan itu sendiri dan potensi kepariwisataan daerah.

“Dengan demikian, para generasi muda dapat memperkaya pengetahuannya tentang kebudayaannya sendiri. selain dilestarikan ke dalam dua bentuk tersebut, kebudayaan lokal juga dapat dilestarikan dengan cara mengenal budaya itu sendiri. dengan demikian, setidaknya dapat diantisipasi pembajakan kebudayaan yang dilakukan oleh komunitas, kelompok bahkan negara lain,” ucapnya.

Masyarakat terkadang tidak merasa bangga terhadap produk atau kebudayaannya sendiri. lebih bangga terhadap budaya-budaya impor yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa sebagai orang timur. Budaya lokal mulai hilang dikikis zaman dikarenakan masyarakat, khususnya generasi muda, kurang memiliki kesadaran untuk melestarikannya.

“Kita semua harus memahami dan mengetahui berbagai macam kebudayaan yang kita miliki dengan cara mningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam memajukan budaya lokal,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan