JABAR EKSPRES – Fenomona bulan purnama supermoon biru tengah menjadi sorotan para ilmuwan di seluruh dunia. Pasalnya fenomena alam yang dinilai langka tersebut diprediksi akan muncul pada 30 Agustus 2023.
Adapun fenomena bulan purnama supermoon biru yang disebut-sebut bakal muncul pada tanggal 30 Agustus 2023 tersebut merupakan hasil dari tiga fenomena bulan yang terjadi secara bersamaan.
BACA JUGA: Terjadi 9 tahun Sekali, Fenomena Langka Bulan Purnama Rusa Akan Terjadi Besok, Cek Waktunya Disini
Meskipun fenomena bulan purnama supermoon biru ada unsur nama warna biru, akan tetapi pada kenyataannya bulan yang muncul dalam fenomena alam tersebut bukan berwarna biru. Bulan yang muncul pada fenomena alam tersebut yakni bulan seperti biasa berwarna oranye.
Dikutip JabarEkspres.com dari Livesciencem pada Senin, 28 Agustus 2023, sebagai informasi ada dua jenis fenomena bulan purnama supermoon biru. Di antaranya yakni sebagai berikut.
BACA JUGA: Tanggal Munculnya, Bulan Purnama Stoberi, Fenomena Langka yang Bisa Disaksikan di Indonesia
2 Jenis Supermoon Biru
1. Supermoon biru bulan Agustus
Fenomena ala mini termasuk dalam kategori pertama: dua bulan purnama yang terjadi di bulan yang sama. Bulan purnama baru terbit setiap 29,5 hari. Hal itu mengingat Sturgeon Moon terjadi pada 1 Agustus 2023, maka bulan purnama pada 30 Agustus akan menjadi bulan biru. Sedangkan, bulan biru jenis ini, disebut “bulan biru kalender”, terjadi kira-kira setiap dua atau tiga tahun sekali, dan bulan berikutnya terjadi pada tanggal 31 Mei 2026, berdasarkan waktu dan tanggal.
2. Supermoon biru “bulan biru musiman”
Fenomena bulan purnama yang menggambarkan bulan purnama ketiga dari empat bulan purnama selama satu musim astronomi.
Hal itu terjadi ketika satu tahun kalender mempunyai 13 bulan purnama, bukan 12 bulan purnama pada umumnya. Sekedar informasi,satu tahun lunar — 12 orbit Bumi oleh bulan memakan waktu 354 hari, sedangkan tahun matahari Bumi adalah 365 hari. Bulan biru musiman berikutnya, yang juga terjadi setiap dua atau tiga tahun sekali, akan terjadi pada 19 Agustus 2024, sesuai waktu dan tanggal.
Namun, lokasi tepatnya belum diinformasikan oleh pihak tersebut. Sejumlah ilmuwan juga masih melakukan penelitian terhadap fenomena alam supermoon biru tersebut. (*)