Jabar Ekspres – Sebanyak 200 warga di sekitaran TPA Sarimmukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengalami infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA akibat asap kebakaran.
Jumlah tersebut terus bertambah, dari yang sebelumnya hanya 67 orang kini sudah mencapai 200 jiwa.
Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan mengatakan, ratusan jiwa yang tercatat mengalami gangguan pernapasan itu merupakan warga yang memeriksakan diri ke Posko Kesehatan yang disiapkan khusus menangani dampak negatif asap kebakaran.
“Warga yang terdaftar sudah ada 200 jiwa dengan mayoritas ISPA atau penyakit pernapasan,” kata Hengky, Sabtu (26/8/2023).
Menurutnya, selain dampak kesehatan, kebakaran ini juga berdampak pada ekonomi masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari gunungan sampah di TPA Sarimukti. Terpaksa mereka pun libur dari pekerjaannya yang biasa sehari-hari mereka lakukan.
Atas kondisi itu, lanjut Hengky Pemprov Jawa Barat sudah menyiapkan anggaran untuk membangu kebutuhan paket sembako bagi masyarakat terdampak asap kebakaran.
“Alhamdulillah bantuan dari Pemprov Jabar dengan memberikan bantuan sembako, dan juga dapur umum untuk 500 jiwa bagi warga terdampak dan relawan yang sudah kita siapkan hari ini,” katanya.
Karena itu, Hengky Kurniawan mengimbau, warga yang mengeluhkan sesak, sakit tenggorokan, atau gangguan napas lainnya agar segera memeriksakan diri ke Balai Desa Sarimukti.
“Penanganan medis jadi prioritas kami. Kalau ada pasien yang akut dan harus dilarikan ke rumah sakit kami sudah siapkan baik itu ambulans maupun sarana di rumah sakit,” kata Hengky.
Untuk mengurangi jumlah korban, pihaknya akan merelokasi para pemulung dari lokasi yang berdekatan dengan TPA Sarimukti. Untuk sementara mereka akan direlokasi ke tempat yang jauh dari kepulan asap.
“Laporan dari pengelola ada 60 kepala keluarga di sekitar TPA. Ada mereka yang memilih kembali ke wilayah masing-masing, namun kita sediakan tempat yakni di kantor desa,” tandasnya. (Mg5)