Kopi Pajabat Kreasi Pemuda Ciamis, Hadirkan Kafe Keliling di Atas Motor Lawas

JABAR EKSPRES – Kopi adalah minuman yang sudah cukup lekat di lidah masyarakat Indonesia. Tidak hanya dari varian rasa, kalangan pengusaha kopi banyak berinovasi dalam menjual kopi.

Salah satunya adalah Dana Jaya. Pemuda asal Ciamis itu jualan kopi keliling di atas motor klasik. Seakan menghadirkan kafe berjalan kepada para penikmat kopi.

Dava menamai kopi dan seperangkat jualanya itu Kopi Pajabat. Akronim dari Patani Jawa Barat. “Agar lebih akrab dengan orang sunda, makanya pakai Pa bukan Pe,” katanya kepada Jabar Ekspres.

BACA JUGA: Tiktokers Jakarta ini Viral setelah Menangi Shopee Cocoki 4 Kali, Ditawari Kerja Shopee hingga Direpost Atta Halilintar

Tampilan kedai kopi keliling milik Dava itu juga mencolok. Pertama, ia menata seperangkat alat pembuatan kopi lengkap dengan mesin roasting di atas motor. Ia memanfaatkan kayu palet agar tampilan lebih natural layaknya kedai kopi.

Yang tak kalah unik adalah motor yang digunakan Dava. Yakni motor Suzuki RC 100. Motor lawas keluaran 1987 – 1994.

Dava menceritakan, ia sudah terjun dalam bisnis kopi sejak 2018. Modalnya adalah kebun kopi warisan keluarga.

Dari kebun itu, Dava berupaya menghasilkan produk biji kopi original yang turut dipasarkan ke berbagai daerah. “Selain dari kebun sendiri, juga pengepul kopi – kopi dari petani sekitar,” sambungnya.

Di 2023 ini, ia kemudian berusaha mengembangkan bisnis. Ia tidak hanya menjual biji kopi, tapi berusaha menghadirkan minuman kopi yang bisa langsung dinikmati masyarakat. Sehingga lahirlah Kopi Pajabat. “Ingin tampil unik saja. Menghadirkan kafe tapi bisa keliling,” sambungnya.

BACA JUGA: Cerita Crystalone Student Company SMAN 1 Bandung, Hasilkan Deodoran Olahan Tawas

Dava melanjutkan, selain dilakoni sendiri, bisnis Kopi Pajabat itu juga dibuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin ikut berbisnis. “30 gelas sehari, bisalah Rp 10 juta sebulan,” katanya.

Menurut Dava, Kopi Pajabat itu juga bukan dikhususkan kepada para pejabat saja. Tapi pasarnya adalah seluruh elemen masyarakat. Makanya, ia bisa keliling di pusat – pusat keramaian, tidak hanya ke kantor pejabat. (son)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan