Ridwan Kamil Resmikan Program Leuit di Desa Tersana Kabupaten Cirebon

JABAR EKSPRES — Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil resmikan program ‘Leuit’ Ketahanan Pangan Digital Desa (Tapal Desa) di Desa Tersana, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, Selasa (22/8)

Desa Tersana menjadi salah satu desa dari dua desa yang ada di Kecamatan Pabedilan yang dibuatkan bangunan ‘Leuit’ oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) yang diinisiasi oleh Kang Emil, sapaan akrabnya.

Bangunan yang mirip rumah panggung terbuat dari kayu itu diharapkan dapat mengantisipasi krisis pangan dan inflasi di masa mendatang khususnya di tingkat desa di Jawa Barat.

BACA JUGA : Banyak Lakukan Terobosan dan Inovasi pada Masa Jabatannya, Ridwan Kamil Berhasil Berikan Ratusan Penghargaan untuk Jabar

Kedatangan suami dari Atalia Praratya tampak disambut masyarakat sekitar yang sudah datang sejak pagi.

Orang nomor satu di Jawa Barat ini juga disambut hangat oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jawa Barat, Dicky Saromi selaku pelaksana program, Bupati Cirebon, Imron Rosyadi dan para pejabat serta tamu undangan yang hadir.

Peresmian Tapal Desa Leuit tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti peresmian oleh Ridwan Kamil di depan panggung acara.

Sebelum melakukan itu, Kang Emil melakukan dialog dengan warga dengan berbagai pertanyaan yang dilontarkan.

Bagi warga baik anak-anak maupun ibu-ibu yang bisa menjawab, Emil langsung mengganjar hadiah sepeda bagi mereka.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jawa Barat, Dicky Saromi mengatakan, pihaknya sengaja meluncurkan program yang telah dikembangkan di sejumlah daerah demi kembali mengangkat kearifan lokal, berupa lumbung pangan atau leuit.

BACA JUGA : Di Era Kepemimpinannya, Ridwan Kamil Beberkan Hasil Pemekaran 9 Daerah di Jabar

“Sementara, yang namanya pangan adalah komoditas strategis dan itu harus dijaga di seluruh desa agar desa bisa menabung pangan.” katanya.

Sebab menurutnya, inflasi yang ada di Indonesia bahkan seluruh dunia tidak bisa diprediksi kapan berakhir.

“Oleh karena itu, dalam menabung pangan ini sediakan tempatnya yang kokoh ini, kuat, semoga ini akan membangkitkan kembali kearifan lokal khususnya di Desa Tersana dan Babakan Losari dalam menabung pangan dalam hal ini padi dan lainnya,” ujar Dicky.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan