Ajaib, Rumah Atap Merah Selamat Dari Tragedi Kebakaran Hawai Meski Sekitarnya Hangus Terbakar

JABAR EKSPRES – Satu lagi keajaiban ditengah bencana, sebuah rumah dengan atap berwarna merah menghebohkan dunia lantaran selamat dari tragedi kebakaran hebat di Maui, Hawai.

Padahal dari kebakaran itu diperkirakan 2000an rumah hangus terbakar bahkan hingga memakan korban jiwa mencapai 110 orang. Namun dari foto yang beredar luas menunjukkan rumah atap merah itu seakan sama sekali tidak tersentuh api.

Bahkan dibagian dinding yang berwana putih dengan garis hijau itu sama sekali tidak ada bekas hitam dari jilatan api yang melalap hangus bangunan-bangunan disekitarnya.

Rumah atap merah itu seakan memiliki perlindungan kasat mata yang membuatnya tetap utuh seperti tidak ada kejadian apapun di sekitarnya.

Rumah milik keluarga Dora Atwater Milikin ini berada di pinggir pantai di Kota Lahaina, Hawaii. Menurut keterangan pemilik rumah, sebelum terjadi kebakaran dia sempat merenovasi rumah tersebut.

Baca juga : Penampakan Hawaii Pasca Kebaran, Seperti Zona Perang!

Rumah beratap merah itu merupakan bangunan tua yang sudah berusia 100 tahunan, Dora sama sekali tidak ingin merubah bentuknya, dia hanya merestorasinya agar semakin kokoh. Mengingat seluruh material dari rumah tersebut terbuat dari kayu 100 persen.

Informasi yang didapat dari Seattle Times menyebutkan bahwa Properti itu dulunya adalah rumah pemegang buku untuk karyawan Pioneer Mill Co., sebuah perkebunan gula yang beroperasi di Lahaina mulai pertengahan 1800-an.

“Ini adalah rumah kayu 100% jadi tidak tahan api atau apa pun,” kata Dora Atwater Millikin, yang mematahkan anggapan bahwa dia merenovasinya agar menjadi rumah tahan api.

Namun Dora mengakui telah mengganti atap dengan bahan aspal dan logam berat, karena awalnya rumah itu memiliki atap berbahan kayu dan timah.

Bukan hanya itu, mereka juga melapisi tanah dengan batu hingga garis bawah atap, yang menjorok 36 hingga 40 inci.

Baca juga : Kekacauan Merajalela di Maui, Hawaii: Aksi Penjarahan Mirip Medan Perang Setelah Kebakaran Hutan Melanda

Mereka juga mengurangi dedaunan yang biasanya memenuhi rumahnya hal ini karena mereka khawatir rayap akan menyebar ke rangka kayu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan