10 Cara Ampuh Menangkal Sihir, Sifat Dengki dan Penyakit Ain

7. Memurnikan Taubat Untuk Allah

mengkhususkan taubat kepa­da Allah atas dosa-dosa yang menyebabkan mu­suh mampu menguasainya. Sebagaimana fir­man Allah:

وَمَا أَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri” (QS. Asy Syura:30).

Allah berfirman kepada generasi terbaik, yaitu para sahabat Rasulullah bukan yang lainnya:

أَوَلَمَّا أَصَابَتْكُم مُّصِيبَةٌ قَدْ أَصَبْتُم مِّثْلَيْهَا قُلْتُمْ أَنَّى هَـذَا قُلْ هُوَ مِنْ عِندِ أَنْفُسِكُمْ

“Dan mengapa ketika kamu ditimpa musibah (pada peperangan Uhud), padahal kamu telah menim­pakan kekalahan dua kali lipat kepada musuh-mu­suhmu (pada peperangan Badar) kamu mengatakan: “Dari manakah datangnya (kekalahan) ini?” Ka­takanlah: “Itu dari (kesalahan) dirimu sendiri” (QS. Ali Imran:165).

Tidaklah seorang hamba dapat dikuasai oleh musuhnya kecuali karena dosa yang di­perbuatnya, baik yang dia ketahui maupun yang tidak diketahuinya. Sedangkan dosa-dosa yang tak diketahuinya jauh lebih banyak-dari pada yang ia ketahui. Dosa-dosa yang telah dilupa­kannya pun jauh lebih banyak dari pada dosa-dosa yang masih dia ingat.

8. Bersedekah Dan Berbuat Kebajikan Semampunya

Sedekah dan kebajikan memiliki kemam­puan yang luar biasa untuk menolak bala, men­cegah sihir ‘ain dan melenyapkan sifat hasad. Cukuplah apa yang dialami oleh umat-umat baik yang terdahulu maupun sekarang menjadi bukti akan hal ini.

9. Memadamkan Kedengkian Permusuhan Dan Gangguan Orang Dengan Berbuat Baik Kepadanya

Saya rasa Anda sulit mempercayainya apa­lagi mencobanya, maka renungkanlah firman Allah berikut:

وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ. وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ. وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ.

“Dan tidaklah, sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah ia menjadi teman yang se­tia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan me­lainkan kepada orang-orang yang sabar, dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar. Dan jika syaithan mengganggumu dengan suatu gangguan maka mohonlah perlindungan kepada Allah, se­sungguhnya Ia Maha Mendengar lagi Maha Me­ngetahui.” (QS. Fushshilat: 34-36).

أُوْلَئِكَ يُؤْتَوْنَ أَجْرَهُم مَّرَّتَيْنِ بِمَا صَبَرُوا وَيَدْرَؤُونَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ

“Mereka itu diberi pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka, dan mereka menolak kejahatan dengan kabaikan, dan sebagian dari apa yang kami rezkikan kepada mereka, mereka nafkahkan.” (QS. Al-Qashash: 54)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan