10 Cara Ampuh Menangkal Sihir, Sifat Dengki dan Penyakit Ain

3. Bersabar Atas Musuhnya

ia tak akan dapat me­ngalahkan musuh dan orang yang hasad ke­padanya dengan senjata yang lebih ampuh dari pada kesabaran dan tawakkal kepada Allah.

Padahal Allah berfirman:

وَمَنْ عَاقَبَ بِمِثْلِ مَا عُوقِبَ بِهِ ثُمَّ بُغِيَ عَلَيْهِ لَيَنصُرَنَّهُ اللَّهُ

“Dan barangsiapa membalas dengan setimpal penganiayaan yang pernah ia terima kemudian ia dianiaya (lagi), pasti Allah akan menolongnya” (QS. Al Hajj: 60)

Bila Allah telah menjamin pertolongan atas­nya padahal ia pernah membalas sebelumnya, maka bagaimana halnya dengan orang yang di­aniaya namun sabar dan tidak membalas sedikitpun…?? Padahal tidak ada dosa yang le­bih disegerakan balasannya dari pada dosa ke-zhaliman dan memutuskan tali silaturahmi.

4. Bertawakkal Kepada Allah

“Allah telah menjadikan bagi setiap perbuatan balasan yang setimpal dari jenisnya, dan Ia menjadikan ba­lasannya tawakkal berupa kecukupan dari-Nya atas orang yang bertawakkal tersebut.”

Allah berfirman:

وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

“Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath Thalaq: 3)

Allah tidak mengatakan: “…niscaya Kami akan memberinya pahala ini dan itu,..” sebagai­mana yang Dia sebutkan untuk amal shalih lain­nya, namun Ia menjadikan diri-Nya sendiri yang akan mencukupi hamba-Nya yang berta­wakkal tersebut… Ia sendiri yang akan menjaga dan melindunginya.

Seandainya seorang hamba bertawakkal ke­pada Allah dengan tawakkal yang sebenar-be­narnya lalu langit dan bumi beserta penghu­ninya bersatu untuk membuat makar atasnya niscaya Allah akan menjadikan jalan keluar baginya, mencukupi dan menolongnya.

Baca juga : Melihat Perbedaan Sihir Perdukunan dan Sulap, Benarkah Sulap Diperbolehkan dalam Islam

5. Mengosongkan Hati Dengan Tidak Memikirkannya

Hendaknya seseorang berusaha melupakan­nya setiap kali fikiran tersebut muncul di be­naknya. Jangan sampai ia menggubris dan men­cemaskannya, apalagi sampai menyibukkan ha­ti dengan memikirkan hal itu – yakni kejahatan orang yang hasad, bahaya sihir dan sihir ‘ain.

6. Bertaqarrub Dan Mengikhlaskan Diri Untuk Allah

menjadikan rasa mahabbatullah (cinta kepada Allah), berharap akan ridha-Nya dan inabah (kembali kepada-Nya) senantiasa mengisi hatinya dan menjadi cita-cita yang ber­jalan bersama hatinya sedikit demi sedikit se­hingga dapat mengalahkan pengaruh buruk orang yang hasad kepadanya dan mengikisnya per­lahan-lahan hingga hilang sama sekali.

Tinggalkan Balasan