Cegah Kekerasan di kalangan Pelajar, KCD Wilayah 5 Sukabumi Bentuk Satgas Anti Tawuran

JABAR EKSPRES – Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat melalui Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah 5 Sukabumi mengaku sudah melakukan beberapa langkah dalam mengantisipasi tindakan baik kekerasan maupun tawuran dikalangan pelajar.

Kepala KCD Wilayah 5 Sukabumi, Nonong Winarni mengaku telah membentuk satuan gugus tugas atau satgas anti tawuran yang didalamnya meliputi wakil kepala sekolah (wakasek) bidang kesiswaan, hingga unsur aparat penegak hukum (APH).

“Jadi kami juga telah bekerjasama dengan Polres Sukabumi dan telah berkali-kali melakukan deklarasi anti kekerasan. Lalu kita juga banyak melakukan FGD (Focus Group Discussion), terkait penguatan karakter peserta didik (siswa) dan lain sebagainya baik di (sekolah) Negeri maupun swasta,” katanya saat dikonfirmasi Jabar Ekspres, Jum’at  (11/8).

BACA JUGA: Presiden Jokowi Sebut Kaesang Tak Maju di Pilkada, PSI Depok: Sayang Sekali!

Selain membentuk Satgas Anti Tawuran, Nonong menambahkan KCD Wilayah 5 juga telah menguatkan komunikasi bersama para orang tua siswa.

“Karena banyaknya kejadian itu (kekerasan atau aksi tawuran) sebetulnya diluar jam-jam sekolah. Oleh karenanya, pihak sekolah ini sekarang mulia intensif membangun komunikas bersama orang tua seperti menghimbau atau mengingatkan  untuk lebih mengawasi anaknya diluar jam-jam sekolah,” ungkapnya

Maka dari itu, Nonong berharap hal ini menjadi langkah antisipasi dari berbagai macam tindakan kekerasan hingga aksi tawuran di kalangan pelajar.

“Jadi kami akan terus bekerjasama dengan APH (Aparat Penegak Hukum) termasuk kepolisian dan juga kejaksaan karena ada program jaksa masuk sekolah. Jadi ini juga salah satu bentuk upaya kami dalam mengantispasi itu (tindakan kekerasan hingga aksi tawuran di kalangan pelajar),” imbuhnya.

BACA JUGA: Terima Laporan Warga, PUPR Kota Bogor Eksekusi Tiang Miring Milik Penyedia Internet

 

“Cuma mungkin yang akan kami kencangkan kembali, adalah bagaimana kami membangun komunikasi dengan para orang tua termasuk Pemerintah Daerah setempat,” tuturnya

Diketahui sebelumnya, aksi kekerasan sesama pelajar terjadi, peristiwa ini melibatkan seorang pelajar SMK di Sukabumi yang kemudian tewas setelah diduga melakukan aksi tawuran pada Rabu (9/8).

“Untuk informasi sementara, itu kejadian terjadi pada jam 24.00 WIB – 02.00 WIB dini hari (Rabu kemarin). Untuk korban (tewas) dari siswa SMK pasundan Kota Sukabumi. Korbannya satu orang,”  ucapnya saat dikonfirmasi, Kamis (10/8).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan