Akses Jalan Penghubung 2 Kecamatan di Kabupaten Bandung akan Ditutup Total oleh PT KAI, Warga Tegas Menolak

JABAR EKSPRES  – Warga di wilayah Desa Cileunyi Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung ramai menolak penutupan akses jalan oleh PT Kereta Api Indonesia atau KAI (Persero).

Melalui informasi yang dihimpun Jabar Ekspres, rencananya PT KAI akan menutup pintu perlintasan kereta api, yang berlokasi di perbatasan antara Kecamatan Cileunyi dengan Kecamatan Rancaekek, tepatnya di area Kampung Babakan Sinyar, RT 06 RW1, Desa Cileunyi Wetan.

Terkait hal itu, warga di Desa Cileunyi Wetan, menanggapi adanya recana penutupan perlintasan oleh PT KAI dengan penolakan.

Ketua BPD Cileunyi Wetan, Relly Ridwan menyatakan, pihaknya menolak mentah-mentah rencana PT KAI menutup total pintu perlintasan kereta api di kampung tersebut.

“BPD tolak rencana PT KAI ini, atas keluhan dan masukan warga atau yang mewakili warga yang keukeuh menolak setelah menerima surat pemberitahuan dari PT KAI,” kata Ridwan ketika dikonfirmasi, Rabu (3/8).

Menurutnya, penolakan rencana penutupan total pintu perlintasan kereta api tersebut, disertai surat penolakan yang dikirim ke sejumlah pihak terkait, di antaranya PT KAI, Muspika Cileunyi dan Desa Cileunyi Wetan.

“Alasan warga menolak, selain harus melalui sosialisasi, pintu perintasan KA yang akan ditutup total itu, akses hidup dan urgent yang menghubungkan Desa Cileunyi Wetan, Kecamatan Cileunyi dengan Desa Rancaekek Kulon, Kecamatan Rancaekek,” ucap Ridwan.

Dia menyampaikan, akses jalan di pintu pelintasan kereta api penghubung dua kecamatan itu, sudah lama digunakan warga baik pejalan kaki, menggunakan kendaraan roda dua hingga mobil.

Meski di pintu perlintasan manual dan dijaga Pak Ogah, Ridwan menilai, akses jalan tersebut sangat penting bagi masyarakat.

“Jika pintu perlintasan ditutup total akan berdampak terisolirnya kampung tersebut,” ujarnya.

Ridwan mengungkapkan, saat ini pihaknya berharap agar PT KAI bisa kembali mempertimbangkan rencananya, terkait penutupan akses pintu perlintasan kereta api tersebut.

“Atau, harus duduk bersama dengan sejumlah pihak dan melakukan sosialisasi,” ungkapnya.

Ridwan menuturkan, BPD Cileunyi Wetan mewakili warga desa dengan tegas menolak rencana penutupan total pintu perlintasan kereta api, yang akses jalannya menjadi jantung kehidupan masyarakat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan