Bentak dan Pukul Balita Hingga Terluka, Wakil Direktur Rumah Sakit di Makasar Dipecat

JABAR EKSPRES – Sebuah video penganiayaan terhadap seorang balita di Makasar viral. Video yang terjadi disebuah warung kopi tersebut menyedot perhatian netizen lantaran pemicu masalahnya sangat sepele. Sementara reaksi yang dilakukan pelaku yang merupakan seorang Wakil Direktur Rumah Sakit di Makasar ini dinilai terlalu berlebihan apalagi terhadap seorang balita.

Wakil Direktur Rumah Sakit Umum (RSU) Bahagia Makasar ini, merasa kesal saat di ganggu korban yang masih berusia 3 tahun. Dari rekaman video yang beredar, tampak korban yang masih kecil iseng mengambil satu bidak catur yang sedang dimainkan pelaku.

Ternyata ulah korban membuat papan catur bergoyang, dan hal ini membuat pelaku kesal dan marah hingga memukul korban sampai terjatuh. Padahal ayah korban yang berdiri disamping korban sudah berusaha membetulkan posisi papan catur tersebut.

Namun pelaku masih juga berteriak-teriak membentak dan menunjuk-nunjuk korban hingga korban ketakutan dan bersembunyi dibelakang kaki ayahnya.

Aksi tersebut langsung mendapat perhatian dari orang-orang yang berada disekitarnya. Sayangnya, rekaman CCTV tersebut terlalu jauh sehingga tidak bisa menampilkan ekspresi wajah korban yang ketakutan, maupun wajah pelaku yang sedang marah.

Baca juga : Tragis, Mahasiswa UNM Makasar Tewas Terbakar Gara-gara Kesetrum saat Main HP

Pelaku yang ternyata seorang dokter dan menduduki jabatan penting di RSU Bahagia Makasar ini diduga mengalami depresi atau sedang memiliki masalah.

Hal ini diungkapkan pihak RSU Bahagia yang mengamati kesehariannya dalam beberapa waktu terakhir.

“Kami berkesimpulan, tadi hasil pembicaraan di rapat bahwa ada kemungkinan yang bersangkutan ini mengalami depresi atau mengalami masalah. Karena menurut informasi teman-teman di kantor yang bersangkutan dalam seminggu terakhir kerap menyendiri dan murung,” jelas Konsultan hukum RSU Bahagia Makassar, Muhammad Fakhruddin, pada Minggu (30/7)

Fakhrudin menduga kondisi tersebut yang akhirnya memicu pelaku MR melakukan penganiayaan terhadap korban yang masih balita itu.

“Jadi karena mungkin dia ada masalah. Tujuan datang ke warkop untuk refreshing minum kopi sambil main catur tapi tiba-tiba ada anak yang menggangu dengan refleks dia melakukan tindakan seperti itu,” sambungnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan