Apa Boleh Membersihkan Kotoran di Pusar? Ini Jawabannya!

JABAR EKSPRES- Menurut Pakar dermatologi, Gretchen Frieling, MD, mengizinkan seseorang membersihkan kotoran di pusar, asalkan dilakukan dengan hati-hati karena masalah dapat terjadi jika hal itu menyebabkan luka, mengikis kulit, atau mengeluarkan darah.

Menurutnya, tindakan semacam itu dapat berisiko menyebabkan infeksi, terutama jika dilakukan di area yang lebih terbatas seperti pusar. Jika seseorang memiliki tindikan di pusar dan terus-menerus mengoreknya, maka ada risiko terkena infeksi atau perkembangan jaringan parut.

Beberapa bakteri di pusar sebenarnya merupakan hal normal karena kulit memiliki mikrobioma sendiri yang terdiri dari jutaan bakteri, jamur, dan virus yang membantu melindungi tubuh dari lingkungan luar, seperti yang disebutkan dalam penelitian Nature Review Microbiology pada Januari 2018.

Baca juga: Memaafkan Kunci untuk Melepaskan Beban dan Menyembuhkan Kesehatan Mental

Penelitian lain dalam jurnal PLOS One menyebutkan bahwa terdapat sekitar 2.368 jenis bakteri berbeda yang mungkin hidup di pusar. Sebagian besar bakteri ini unik untuk masing-masing individu, tetapi beberapa jenis yang paling umum ditemukan termasuk staphylococcus, corynebacterium, dan streptococcus.

Pusar juga dapat mengandung kotoran, sebum (minyak), dan sel kulit mati, menurut Dr. Frieling.

Baca juga: 5 Manfaat Minum Susu Luar Bagi Kesehatan Terutama di Pagi Hari

Namun, pada dasarnya, seseorang tidak seharusnya berusaha untuk membuat pusarnya benar-benar bebas bakteri. Hanya jika seseorang melihat ada benjolan jerawat, folikulitis, atau masalah lain di pusar (seperti pusar gatal atau berbau), maka mungkin diperlukan pembersihan tambahan.

Dr. Frieling menyarankan untuk memulai dengan membersihkan pusar di kamar mandi menggunakan sabun dan air. Setelah itu, keringkan area tersebut dengan baik. Kemudian, gosok perlahan pusar dengan kapas yang dicelupkan ke dalam alkohol, dan pastikan agar area tersebut tetap kering setelahnya.

Jika kulit sudah terkikis, lebih baik lembapkan area tersebut dan tutupi dengan perban. “Pastikan area itu bersih, lalu biarkan saja,” kata Dr. Frieling.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan