JABAR EKSPRES- Populasi nyamuk sejak tiga bulan terakhir meningkat drastis. Alhasil, warga yang tinggal di sekitar bantaran Waduk Saguling, Kampung Cisarongge, Desa Mekarmukti, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mendadak diserbu ribuan nyamuk.
Asep Roni, salah satu warga Kampung Cisarongge menuturkan, serangan serangga penghisap darah itu terjadi tak hanya pada malam hari, tapi juga di siang bolong.
“Jadi kami harus menyediakan berbagai alat penangkal seperti obat nyamuk bakar, lotion anti nyamuk sampai raket listrik. Ini mengganggu,” ungkapnya keoada wartawan, Rabu 26 Juli 2024.
BACA JUGA: Terinspirasi dari Pandawara Group, Camat Cileunyi Minta Bersihkan Sungai Jadi Giat Rutinan Warga
Asep mengatakan jenis nyamuk yang menyerang pemukiman warga berbeda dengan nyamuk pada umumnya. Selain jumlahnya yang besar, nyamuk ini punya sifat tak bergeming tatkala nempel dan menyedot darah.
“Kalau nyamuk rumahan biasa sekali gigit paling satu dua ekor, tapi ini bisa sampai 15-20 ekor yang menggigit. Terus saat bagian tubuh kita digoyangkan, nyamuk ini gak pergi, terus saja menyedot darah,” paparnya.
Menanggapi hal itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengklaim telah mengantongi spesies nyamuk yang menyerang warga di sekitar bantaran Waduk Saguling.
“Petugas kesehatan telah mengambil 8 sampel spesies nyamuk untuk diuji di laboratorium Entomologi Loka Litbang Kesehatan, milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Pangandaran. Dari uji sampel itu, ditemukan bahwa spesies nyamuk adalah Mansonia uniformis,” kata Plh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan, Tedy Sulaksana saat dihubungi.
BACA JUGA: Apresiasi Capaian Pajak, Komisi lll DPRD Cimahi Ingin Pendapatan 2024 Capai Rp250 Miliar
“Hasil pemeriksaan spesimen nyamuk (vektor) dari Loka Pangandaran,” tambahnya.
Menurutnya, nyamuk Mansonia memiliki ciri fisik bertubuh besar, berwarna hitam atau cokelat, dan terdapat kilauan di sayapnya.
Hewan ini bisa berkembang biak di air yang memiliki tumbuhan seperti eceng gondok, bunga teratai, dan lainnya. Hal ini karena Mansonia menempelkan telurnya di sekitar tumbuhan tersebut.
Tedy menerangkan efek gigitan Mansonia bisa jadi penyebab dari demam rift valley baik pada hewan ternak maupun manusia. Selain itu, nyamuk Mansonia bisa menyebabkan penyakit kaki gajah lantaran serangga ini berperan sebagai vektor cacing filarial yang ditularkan melalui gigitan.