Arab Saudi Tertarik untuk Investasi Kebun Sawit di Indonesia

JABAR EKSPRES – Perusahaan Pertanian dan Peternakan Arab Saudi atau Saudi Agricultural and Livestock Company (SALIC) tertarik untuk berinvestasi pada produk minyak nabati atau kebum sawit di Indonesia.

“Untuk produk minyak nabati, SALIC tertarik untuk bekerja sama dengan Indonesia yang merupakan produsen minyak sawit mentah (CPO) terbesar di dunia,” kata Gunawan mengutip dari Antara, Rabu (26/7).

Gunawan mengatakan Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) memperkirakan produksi CPO Indonesia dapat mencapai 45,5 juta ton (MT) pada 2022/2023, sedangkan produksi CPO Malaysia dapat mencapai 18,8 juta ton.

Gabungan produksi CPO Indonesia dan Malaysia mencapai 64,3 juta ton. Jumlah tersebut merupakan 83% dari total produksi CPO dunia, dan diperkirakan akan mencapai 77,22 juta ton pada tahun 2022/2023.

BACA JUGA : Serem! NASA Merilis Gambar Kebakaran Hutan di Yunani

Lebih lanjut, ekspor minyak goreng Indonesia ke Arab Saudi mencapai US$265,73 juta pada tahun 2022, US$259,02 juta pada tahun 2021, dan US$89,43 juta pada tahun 2020. Nilai ekspor dari Indonesia ke Arab Saudi meningkat sekitar 44% antara tahun 2018 dan 2022.

Ekspor minyak nabati pada tahun 2022 akan mencapai sekitar 225,98 juta ton, yang mencakup 32% dari total permintaan Arab Saudi.

Abdul Aziz Ahmad, Duta Besar Republik Indonesia di Riyadh, mengatakan bahwa selama tiga tahun terakhir (2020-2022), Arab Saudi telah menerima minyak goreng senilai 124,9 juta dolar AS dari berbagai negara, minyak goreng senilai 117,76 juta dolar AS, dan minyak goreng senilai 884,19 juta dolar AS. Negara ini mengimpor minyak goreng setara dengan 1,2 miliar dolar AS.

BACA JUGA : Resolusi PBB, Pembakaran Al-Qur’an Tidak Termasuk dalam Kebebasan Berekspresi

Impor Arab Saudi dari berbagai negara meningkat sekitar 38% dari tahun 2018 hingga 2022. Pada tahun 2022, jumlah total minyak goreng yang diimpor Arab Saudi dari seluruh dunia mencapai 669,65 juta ton.

“Jumlah ini mewakili sekitar 2% dari total volume barang dan jasa yang diimpor Arab Saudi dari seluruh dunia,” kata Abdul.

Pemasok terbesar minyak goreng ke Arab Saudi adalah Malaysia, Indonesia, Oman, Uni Emirat Arab, Singapura, Mesir, Kanada, Spanyol, dan Amerika Serikat.

SALIC adalah anak perusahaan dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi. SALIC didirikan melalui kemitraan nasional, regional dan internasional. Kepemilikannya berasal dari saham Saudi yang dipegang oleh Dana Investasi Publik (PIF) milik pemerintah Saudi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan