Resolusi PBB, Pembakaran Al-Qur’an Tidak Termasuk dalam Kebebasan Berekspresi

JABAR EKSPRES – Aksi pembakaran Al-Qur’an yang terjadi di Swedia dan Denmark membuat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadopsi resolusi baru.

Resolusi tersebut berisi kecaman atas aksi penistaan kitab suci yang telah dianggap oleh PBB sebagai pelanggaran hukum internasional.

Sebelumnya, telah terjadi serangkaian kasus pembakaran Al-Qur’an di beberapa negara di Eropa, di Swedia misalnya. Dan yang terakhir terjadi di Denmark.

Lebih dari itu, bahkan aksi pembakaran Al-Qur’an di Swedia terjadi dua kali dalam tempo jarak yang singkat dan juga dilakukan oleh pelaku yang sama.

Tidak hanya itu, aksi penodaan Al-Qur’an yang terjadi di Swedia beberapa waktu lalu itu terjadi juga berkat izin dari pemerintah Swedia sendiri.

BACA JUGA: Aksi Penistaan Al-Qur’an Kembali Terjadi di Eropa, Iran Panggil Dubes Denmark untuk Pertanggungjawaban

Menanggapi aksi penistaan kitab suci umat Islam tersebut, negara-negara Islam mengecam pihak-pihak terkait dan meminta pertanggungjawaban.

“Segala bentuk kekerasan terhadap orang-orang atas dasar agama atau keyakinan mereka, serta tindakan apapun yang menghina simbol, kitab suci, usaha, bangunan, sekolah, pusat budaya atau tempat ibadah agama mereka, dan semua serangan pada dan di tempat, lokasi dan tempat suci yang melanggar hukum internasional,” isi resolusi tersebut.

Resolusi ini diambil oleh Majelis Umum yang beranggotakan 193 orang di mana disusun oleh Maroko lewat konsensus.

Tidak seperti Swedia, pemerintah Denmark telah menyampaikan penyesalan atas aksi penodaan Al-Qur’an tersebut.

Lebih dari itu, pihak Denmark juga telah mengecam atas aksi yang oleh Dubes Vahr sebut sebagai tindakan “memalukan”.

BACA JUGA: Staf Kedutaan Besar Denmark di Baghdad Hengkang Usai Terjadi Aksi Pembakaran Al-Qur’an di Kopenhagen

Dubes Vahr pun berjanji akan segera menyampaikan protes Iran kepada para pejabat di Kopenhagen.

Adapun aksi pembakaran Al-Qur’an di Denmark ini dilakukan oleh anggota kelompok marginal anti-Islam dan ultranasionalis Danske Patrioter (Patriot Denmark).

Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat, 21 Juli 2023, di depan Kedutaan Besar Irak di Kopenhagen dengan perlindungan aparat setempat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan