Kang Emil menyebutkan pihaknya telah memberi beasiswa ke sejumlah anak desa, guna disebar ke pesantren tahfizh agar jadi penghafal Alqur’an.
“Mudah-mudahan mereka pulang bisa memberi manfaat bagi masyarakat,” tuturnya semringah.
Tokoh Harapan nomor wahid versi survei RMOL awal tahun 2021 itu, menegaskan ingin menggunakan kekuasaan untuk dakwah dengan sebaik-baiknya. “Semoga di akhir jabatan saya, seluruh wilayah Jabar sudah punya banyak penghafal Alqur’an,” tekadnya.
Selain itu, adapula program dakwah digital. Di antara bentuknya seperti acara live IG RK dan pendakwah. Yang bisa diikuti masyarakat luas. Kemudian ada English for Ulama. Lima peserta terbaik dikirim ke Eropa untuk dialog.
Karena, menurut Kang Emil, kedamaian, pemahaman dan pengertian bisa didapat buah dari rajin berkomunikasi. “Kan kalau mau menguasai Alquran dan Hadis, mesti belajar bahasa Arab. Jika ingin menguasai dunia, ya kuasai bahasa pergaulan yaitu bahasa Inggris,” pesannya.
Ada juga program One Pesantren One Product (OPOP); satu pesantren satu produk. Sebanyak 1.200 pesantren diberi modal oleh Pemprov Jabar. Sekarang ada pesantren punya pabrik roti, pabrik sabun, sehingga bisa menghidupi warga pondok.
Tidak ketinggalan program Maghrib mengaji sampai Isya. Bertujuan agar anak-anak tidak main hape terus. Lalu, ada subuh berjamaah di masjid yang di masa pandemi Covid-19, sempat terbatas hanya di masjid tertentu.
Kemudian bantuan Kredit Mesra (Masyarakat Ekonomi Sejahtera), tanpa bunga/tanpa agunan, sesuai syariat Islam. “Syaratnya Cuma rajin ke masjid. Kalau minta satu juta, wajib hafal satu juz Alqur’an. Kalo pinjam Rp30 juta, harus hafal dulu 30 juz,” ucap tokoh muda potensial calon pemimpin negeri di masa depan itu.
Kang Emil menuturkan semua program yang diupayakan, merupakan terjemahan terhadap nasihat sang kakek dan ibunda tercinta. Bagaimana Jabar dimaksimalkan dakwah Islamnya, melalui kekuasaan yang ada saat ini. (*)