Revitalisasi Kedua Stadion Sangkuriang Kota Cimahi Telan Anggaran Hingga Rp2,4 Miliyar

JABAR EKSPRES – Setalah melakukan revitalisasi tahap pertama pada Stadion Sangkuriang, Achmad Nuryana selau Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Cimahi membeberkan akan melanjutkan tahap kedua revitalisasi stadion tersebut pada tahun ini.

“Tahun ini kami akan melanjutkan revitalisasi (Stadion) Sangkuriang tahap kedua. Yaitu penataan lintasan keliling lapang, kemudian penutupan saluran keliling lapang. Itu dua item besarnya,” ucap Achmad Nuryana.

Dalam revitalisasi tahap kedua tersebut, Disbudparpora Kota Cimahi memastikan pembangunan Stadion Sangkuriang sesuai dengan aturan dan arahan FIFA.

Selain itu, biaya yang akan dikeluarkan oleh pihaknya dalam revitalisasi tahap kedua itu mencapai Rp2,4 miliyar.

BACA JUGA: Sebelum Revitalisasi Tahap Kedua, Begini Kondisi Terkini Stadion Sangkuriang Kota Cimahi

“Anggarannya segitu (Rp2,4 miliar), tapi kalau nilai kontraknya berapa saya kurang tahu. Karena sekarang masih dalam proses pengadaan penyedia barang dan jasa. Mudah-mudahan Agustus sudah bisa dimulai fisiknya,” terangnya.

Pada tahap pertama, revitalisasi Stadion Sangkuriang memakan biaya sebesar Rp5,5 miliyar. Walaupun begitu, pemeliharaan rumput stadion tersebut hingga kini membuat stadion kebanggaan masyarakat Kota Cimahi itu belum dapat digunakan.

“Kalau pembangunan tahap 1, itu lapang sudah selesai tinggal pemeliharaan karena memang penanaman rumput tidak bisa sebulan dua bulan. Akarnya harus tumbuh dengan baik,” jelasnya.

BACA JUGA: Pemkot Cimahi Resmikan Sistem Layanan Elektronik Terpadu Bernama Lapakami

Rumput Stadion Sangkuriang menggunakan rumput Japonica, rumput yang banyak digunakan oleh beberapa stadion di Indonesia. Lapangan tersebut menggunakan 100 persen rumput murni tanpa ada campuran rumput sintetis atau hybrid.

“Kita menggunakan rumput Japonica yang 100 persen murni, tidak campuran dengan sintetis atau hybrid. Setelah peninggian permukaan itu ada beberapa lapis, di bawahnya base course (beskos), ada batu pecah 2/3, batu kerikil, kenudian pasir. Pasir yang dipakai juga khusus untuk rumput jenis Japonica,” ujar Kepala Disbudparpora Kota Cimahi itu. (Fizh)

BACA JUGA: Dinkes Kota Cimahi Imbau Warganya Cegah Penyebaran Penyakit HIV/AIDS

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan