JABAR EKSPRES- Lebih dari 1.000 orang sedang menjalani perawatan di rumah sakit di Provinsi Sistan-Baluchestan, Iran tenggara, akibat badai pasir dan debu yang hebat.
Majid Mohebi, direktur jenderal departemen manajemen krisis provinsi tersebut, mengungkapkan kepada media lokal pada Minggu (16/7) bahwa total 1.047 orang telah dirawat di rumah sakit dalam beberapa hari terakhir di wilayah Sistan.
Jumlah pasien yang dirawat ini meningkat karena adanya gelombang baru badai pasir dan debu di provinsi tersebut, terutama di kota-kota Zabul, Hamoun, Hirmand, dan Nimroz di wilayah Sistan.
Para orang yang terdampak sebagian besar mengalami kesulitan bernapas dan mengalami masalah pada jantung dan penglihatan, demikian kata Mohebi.
Baca juga: Razia Besar-besaran di Iran: Polisi Moral Tangkap Perempuan yang Menolak Menggunakan Hijab
Provinsi Sistan-Baluchestan, yang berbatasan dengan Pakistan, dikenal memiliki iklim yang sangat panas dan kering, sehingga provinsi ini sering menjadi daerah cekungan debu dan pasir.
Peningkatan suhu tahun ini dan periode kekeringan yang berkepanjangan telah menyebabkan penguapan air permukaan, bahkan menghancurkan lahan basah Hamoun yang terkenal di provinsi tersebut, menurut para ahli.
Musim panas tahun lalu, badai pasir dan debu yang parah serta tingkat polusi udara yang tinggi memaksa penutupan lembaga pendidikan dan kantor pemerintah di beberapa kota Iran, termasuk Ibu Kota Teheran.
Direktur Jenderal Pusat Lingkungan di Kementerian Kesehatan Iran, Jafar Jandaqi, menyatakan bahwa paparan badai pasir dan debu membahayakan nyawa lebih dari 38 juta orang di Iran.
“Peningkatan jumlah partikel di udara meningkatkan risiko penyakit jantung dan mengganggu aktivitas sosial serta sistem transportasi umum,” ujarnya, seperti yang dikutip dari kantor berita IRNA pada Sabtu (15/7).
Dalam rangka memperingati Hari Internasional Memerangi Badai Pasir dan Debu yang diperingati setiap 12 Juli, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bahwa badai pasir dan debu merupakan tantangan besar dan luas dalam mencapai pembangunan berkelanjutan dalam dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan.