JABAR EKSPRES – Kondisi SDN 010 Cidadap Kota Bandung memprihatinkan. Selama Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023 ini, ia jadi sekolah paling minim pendaftar di Kota Bandung.
Berdasar data ppdb.bandung.go.id yang diakses Jumat (14/7) pagi, hanya ada 3 siswa yang mendaftar ke sekolah di Jalan Dr. Setiabudhi No.234, Kecamatan Cidadap itu. Jumlah itu jadi paling sedikit jika dibandingkan dengan 274 SD Negeri lain di Kota Bandung.
BACA JUGA: PPDB 2023 Jabar Berlangsung Objektif, Transparan, dan Akuntabel
Ada sejumlah alasan yang menyebabkan SDN 010 Cidadap mendapat predikat sekolah paling minim pendaftar di Kota Bandung. Kepala SDN 010 Cidadap Eti Sulastri mengungkapkan, lokasi sekolah yang terhimpit kawasan kantor, kampus hingga markas pendidikan TNI menjadi alasan minimnya jumlah anak usia sekolah di kawasan tersebut.
“Di sini lingkungan kantor, terus ada Secapa AD juga. Jadi anak-anak juga minim,” katanya saat ditemui Jabar Ekspres, Jumat (14/7).
Pantauan Jabar Ekspres, lokasi SDN 010 itu sebenarnya strategis dari akses jalan besar. Yakni berada di samping Jalan Jalan Dr. Setiabudhi Kota Bandung.
Tapi memang sekolah itu terhimpit sejumlah kawasan pendidikan dan perkantoran. Misalnya sekolah itu berseberangan langsung dengan kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Di sisi utaranya juga ada kawasan Pusat Pendidikan Hukum (Pusdikum) Kodiklat TNI AD. Sementara di sisi tenggaranya adalah kawasan Sekolah Calon Perwira (Secapa) AD.
Eti menambahkan, kondisi SDN 010 Cidadap minim pendaftar juga bukan kali pertama dalam proses PPDB.
“Hampir tiap tahun begini,” jelasnya.
Pihak sekolah sendiri telah mengatur siasat bahwa selain menerima pendaftaran melalui sistem online juga menerima dari jalur langsung. Setidaknya ada 10 siswa mendaftar memanfaatkan jalur tersebut.
“Ini juga memfasilitasi orang tua murid yang kesulitan mendaftar dari jalur online,” katanya.
BACA JUGA: SDN 206 Putraco Indah Sepi Pendaftar, Masih Lekat Sekolah Inklusi
Selain SDN 010 Cidadap memang ada sejumlah sekolah lain di Bandung yang pendaftarnya juga minim. Yakni SDN 206 Putraco Indah yang hanya ada 5 pendaftar.
Namun sekolah itu sepi bukan karena terhimpit kawasan pendidikan atau perkantoran. Alasannya lebih karena faktor branding. Sekolah itu masih dikenal sebagai sekolah inklusi di masyarakat. Sehingga banyak masyarakat yang enggan mendaftarkan anaknya ke sekolah tersebut.